Palu, Haloindonesia.co.id – Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengantarkan 327 orang jamaah haji ke Tolitoli dari Palu, Sulawesi Tengah menggunakan kapal perintis Sabuk Nusantara 89.
Dipilihnya moda transportasi laut ini dikarenakan hanya kapal perintis Sabuk Nusantara 89 yang rutin melakukan pelayaran dari pelabuhan Pantoloan Palu ke pelabuhan Dede Tolitoli dan jarak tempuh tidak terlalu lama dibanding jalur darat, dengan pertimbangan sebagian besar jemaah telah lanjut usia. Hal tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting, Minggu (30/7).
“Dipilihnya kapal perintis Sabuk Nusantara 89 ini dikarenakan hanya kapal perintis ini yang rutin melakukan pelayaran dari pelabuhan Pantoloan Palu ke pelabuhan Dede Tolitoli. Disamping itu, penggunaan kapal perintis ini dilakukan untuk memangkas waktu dikarenakan lewat jalur darat durasinya lebih lama,” ujar Capt. Hendri.
Capt. Hendri juga mengatakan digunakannya kapal perintis Sabuk Nusantara 89 ini guna memberikan kenyamanan selama perjalanan dikarenakan rata-rata jamaah haji tersebut berusia lanjut.
“Dipilihnya kapal perintis ini selain waktu tempuh lebih cepat dari jalur darat, para jamaah haji yang rata-rata sudah lanjut usia agar lebih nyaman, tidak kecapaian dan kelelahan di perjalanan,” ujar Capt. Hendri.
Lebih lanjut Capt. Hendri menyampaikan bahwa sebelumnya jemaah haji asal Tolitoli ini ketika berangkat haji juga menggunakan kapal perintis Sabuk Nusantara 89 sehingga untuk pergerakan jemaah haji dari dan ke Tolitoli menggunakan kapal perintis.
“Sebelumnya, para jamaah haji ini juga menggunakan kapal yang sama saat akan berangkat menunaikan ibadah haji dari Tolitoli ke kota transit di Palu. Kapal perintis Sabuk Nusantara 89 sendiri menjadi moda transportasi andalan masyarakat Sulawesi Tengah yang menghubungkan kota-kota kecil di Sulawesi Tengah,” ujar Capt. Hendri.
Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Palu Mursidi mengatakan bahwa kegiatan pemulangan jemaah haji ke Tolitoli ini berkat koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah Palu dan Tolitoli serta Kementerian Agama.
“Berkat koordinasi yang baik antar lembaga kegiatan ini dapat terlaksana dan berjalan baik baik itu pemda setempat maupun Kementerian Agama,” ujar Mursidi.