Mentawai, Halo indonesia — Dalam rangka tindak lanjut dukungan rencana pembangunan KEK Pariwisata Mentawai, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin bersama kementerian dan lembaga terkait, juga didampingi oleh Pemprov Sumbar dan Pemkab Mentawai berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk melakukan penìnjauan lokasi terkait dukungan infrastruktur rencana KEK Pariwisata Mentawai (19 April 2018). Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berkomitmen menjadikan Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kawasan Ekonomi Khusus yang rencananya akan dipusatkan di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Hal ini ditegaskan Menko Luhut saat mengunjungi Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada bulan Februari 2018.
Pembangunan KEK Pariwisata Kepulauan Mentawai harus memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Demikian dikatakan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Jamaluddin saat berkunjung ke ke lokasi rencana KEK di Pepei, Siberut Barat Daya. Deputi Ridwan menegaskan “Jangan sampai industri pariwisatanya bagus dan meningkat tetapi masyarakatnya tidak diberdayakan”.
Deputi Ridwan menjelaskan, untuk tahap awal akan diprioritaskan pembangunan (pengembangan) pelabuhan di Siberut Barat dan pelabuhan di teluk Katurei, Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya. Selain itu masih banyak pembangunan infrastruktur lain yang harus dikoordinasikan, yakni pembangunan Jalan Trans Mentawai, memperluas bandara yang ada di Pulau Sibora, resort, serta penguatan pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Penguatan SDM menjadi perhatian Deputi Ridwan. Pemberian pelatihan sadar wisata, termasuk juga pelatihan penyediaan logistic, pemanfaatan produk lokal karena pariwisata harus bisa menyejahterakan masyarakat serta masyarakat juga harus bisa menjaga kelestarian alamnya, “Nanti masyarakat sebagai pemasok dan penyedia semua logistik bagi para wisatawan, misalnya buah-buahan, telur, daging, ayam, dan lainnya. Kita juga akan berikan pelatihan,” ungkapnya.
“Hasil peninjauan ini akan kita sampaikan dan kemudian akan dilaksanakan oleh kementerian teknis terkait,” pungkas Deputi Ridwan.