PALEMBANG, Halo Indonesia – Berburu kuliner untuk berbuka di Bulan Ramadan, mungkin terdengar biasa saja. Nah, buat yang suka antimainstream, coba deh berburu kuliner sahur di Lorong Basah Night Culinary, Palembang. Pesona Wisata Ramadan 2018 keren ini, adalah hasil kerjaannya Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Sumatera Selatan.
“Jadi, belum ada di Indonesia wisata kuliner khusus sahur. Nah Lorong Basah kita sulap jadi wisata tersebut,” ujar Kepala Dispar Kota Palembang, Isnaini Madani, Minggu (20/5).
Karena uniknya ini, Lorong Basah Night Culinary bisa menjadi spot untuk hunting foto dan video. Khususnya buat kalian yang ingin ikut lomba foto dan video GenPI di Instagram, Facebook, Youtube, dan Blog.
Lorong Basah Night Culinary dibuat untuk menghidupkan wisata kuliner malam di kota pempek. Sebelumnya, Lorong Basah selalu dibuka selepas maghrib. Sedangkan pada bulan Ramadan, wisata malam tersebut dibuka mulai pukul 20.00 WIB. Waktunya selepas Shalat Tarawih hingga pukul 03.00 WIB atau bertepatan dengan datangnya makan sahur.
“Sesuai kesepakatan para pedagang, pilihnya Lorong Basah bukanya waktu sahur bukan buka puasa,” ungkap dia.
Kendati dibuka pada waktu sahur, namun Isnaini mengaku tak ada perbedaan dengan wisata kuliner Lorong Basah sebelumnya. Sebanyak 170 tenant makanan baik ringan, berat, tradisional hingga makanan luar negeri bakal tetap tersaji untuk memanjakan para konsumen.
“Kalau sore kan sudah banyak pasar bedug, jadi kita buat yang berbeda wisata sahur. Untuk pengamanan juga telah disiapkan oleh pengelola,” bebernya.
Selain itu pihaknya juga membuka pasar beduk di halaman kantor Dispar Kota Palembang. Uniknya para pedagang yang berjualan di pasar bedug ini merupakan pedagang dari Lorong Basah. Konsep yang ditawarkan pun berbeda dari pasar-pasar bedug pada umumnya.
Para pedagang yang berjualan diwajibkan untuk mengenakan pakaian traditional. Selain itu juga disediakan tempat makan. Sehingga para pengunjung dapat langsung menyantapnya ketika berbuka.
“Jadi pasar bedug kita adalah pasar bedug pariwisata. Dimana, kami sediakan tempat makan, sama seperti di Lorong Basah. Selain itu juga kita sediakan area foto booth sehingga para pengunjung dapat berfoto dan langsung meng-uploadnya ke media sosial,” jelasnya.
Bukan itu saja, makanan yang disajikan di pasar bedug ini lebih variatif. Karena pihaknya mewajibkan para pedagang untuk menyajikan kuliner yang berbeda.
“Makanan atau minuman yang dijual tidak boleh sama. Kalaupun memang sama, tidak boleh dari tiga tenant. Dan yang pasti sehat, karena kita bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kota Palembang untuk pengawasannya. Jadi silahkan datang dan nikmati wisata kuliner Ramadan di Kota Palembang,” ajaknya.
Mendengar hal tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah. Ia pun tidak segan memberikan dua jempol untuk terobasan yang di buat Dispar Kota Palembang. Menurutnya hal ini harus dicontoh daerah lain, sehingga dapat mendorong geliat pariwisata di bulan Ramadan.
“Apa yang dilakukan Dispar Kota Palembang ini sangat bagus. Terobosan-terobosan seperti ini sangat efektif untuk meramaikan wisata Ramadan. Hal ini tentu sejalan dengan Program Pesona Wisata Ramadan 2018 yang tengah digulirkan Kemenpar. Jadi silahkan berwisata ke Palembang dan nikmati juga destinasi religi yang ada disana” ujar Menpar Arief Yahya. (*)