PADANG, Halo Indonesia – Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) merupakan kereta api ketiga yang dibangun setelah kota Medan dan Jakarta. Pembangunan kereta api BIM ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal. Hal ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meresmikan pengoperasian Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau pada Senin (21/5) di Skybridge Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau.
“Kereta bandara seperti ini baru ada di Medan, Jakarta, kemudian ini di Padang, Sumatera Barat. Dengan adanya kereta bandara, orang menjadi lebih cepat sampai bandara dan memanfaatkan transportasi massal. Di Padang, kita ingin hal yang sama yaitu orang dari Bandara BIM ke daerah kota tidak menggunakan mobil pribadi melainkan naik transportasi massal,” jelas Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 nanti akan meningkatkan kapasitas penumpang Bandara BIM.
“Kapasitas penumpang Bandara BIM tahun ini yaitu 2,7 juta. Nantinya pada tahun 2019 akan meningkat menjadi 5,7 juta penumpang. Upaya peningkatan kapasitas ini dimulai pada Agustus 2018,” tutur Joko Widodo.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa kereta bandara BIM telah selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Padang.
“Bandara ini sudah bisa diselesaikan dengan baik dan selesai tepat waktu berkat dorongan dari Bapak Presiden RI Joko Widodo. Kereta ini beroperasi dari jam 6 pagi sampai 6 sore serta didukung dengan fasilitas yang lengkap. Pembangunan jalur kereta api ini kurang lebih sepanjang 22.7km,” jelas Menhub Budi.
Menhub Budi juga menuturkan bahwa dalam rangka meningkatkan minat bagi masyarakat untuk menggunakan kereta api BIM, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan memberikan subsidi.
“Ini adalah kereta bandara yang paling murah. Kalau kita berikan tarif Rp 10 ribu itu sebagian adalah subsidi pemerintah. Ada dua jenis tarif dari Padang ke BIM Rp 10 ribu dan dari stasiun ke stasiun lainnya seharga Rp 5 ribu. Dalam sebulan ini yaitu bulan Mei sampai bulan Juni 2018 menjadi Rp 1.000 karena adanya kerja sama dengan BNI,” ujar Menhub Budi.
Menhub mengungkapkan bahwa dalam 1-2 minggu ini telah dilakukan sosialisasi dan mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Sebagai informasi, masyarakat bisa memanfaatkan empat stasiun pemberhentian yaitu Stasiun Padang, Tabing, Duku, dan BIM. Kereta api ini terdiri dari empat kereta dalam satu trainset dengan daya tampung 393 orang. Kereta api ini sudah dilakukan uji coba pengoperasian sejak 1 Mei 2018.
Ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dari dan ke bandara, meningkatkan integrasi antar moda sehingga tercipta sarana dan prasarana yang aman, nyaman, handal, tepat waktu, serta upaya peningkatan kapasitas dan pelayanan dalam mendukung Angkutan Lebaran 2018.
Turut hadir dalam acara peresmian ini Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.(BNK/TH/RK/BI)