Lombok, Halo Indonesia — Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) masih siaga melakukan penanganan wisatawan pasca gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (08/08). Tim TCC bersama Kadisparprov NTB melakukan penyisiran di Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memantau dan memastikan wisman yang masih berada di Kepulauan Gili dalam keadaan aman.
Ketua Tourism Crisis Center (TCC) Lombok, Guntur Sakti mengatakan masih ada beberapa orang yang bertahan di Kepulauan Gili. “Berdasarkan hasil penyisiran tim TCC ke tiga gili, beberapa orang yang masih bertahan di sana adalah pemilik properti dan peralatan diving, sebagian lagi sedang menunggu charter helikopter menuju ke Bali,” kata Guntur Sakti.
Food truck_ Poltekpar masih _standby_ di halaman kantor Kadisparprov NTB untuk melayani wisman yang masih menginap di kantor Kadispar dan berjaga-jaga apabila ada wisatawan mancanegara (wisman) yang datang dan membutuhkan pelayanan.
Tim TCC Kemenpar juga melaporkan bahwa penerbangan dari dan menuju LOP hari ini beroperasi normal, walaupun jumlah wisatawan yang berada di bandara semakin berkurang. Tourist Information Lombok (TIC) juga masih membuka pelayanan untuk menangani turis di LOP.
Pagi ini, Pasukan Gerak Cepat PLN Jawa Timur dan Bali BKO Gempa Lombok diberangkatkan menggunakan Kapal TNI-AL untuk pemulihan kelistrikan di Kepulauan Gili. Aparat POLRI dan TNI saat ini masih berada di Gili Trawangan utk menyisir jumlah wisatawan yg belum terevakuasi dan melakukan pengamanan di semua objek wisata dan objek vital (pembangkit listrik, air, ATM).
*Menkes dan Petinggi Polri Ikut Sisir Gili*
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyapa (secara online) tiga tokoh yang ikut menyisir Kepulauan Gili yaitu Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Dari penyisiran ini, telah ditemukan 33 wisman dan 33 wisnus yang tersisa untuk kemudian diantar ke Pulau Lombok (Pelabuhan Bangsal). Sejumlah 29 wisman tersebut sudah diberangkatkan dari Bangsal menggunakan KMP Gangari 189 menuju Pelabuhan Padang Bai.
Arief Yahya menegaskan bahwa penjemputan ini gratis. “Sekali lagi saya tegaskan di sini, penjemputan gratis dan tidak dipungut biaya untuk menjemput dan mengantarkan mereka. Terima kasih atas respon cepat terhadap wisatawan di Kepulauan Gili,” kata Menpar Arief Yahya.
*Travel Advice dari 15 Negara*
Hingga hari ini (08/08) sudah terhitung 15 negara yang mengeluarkan _travel advice_ ke Lombok. 15 negara tersebut adalah Perancis, Selandia Baru, Inggris, Siprus, Luxemburg, Belgia, Jerman, Kanada, Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Brasil, dan Swiss. Hal ini tentunya memberi dampak langsung pada pariwisata Indonesia, khususnya jumlah kunjungan wisman.
Menpar Arief Yahya telah menghitung sementara imbas dari gempa bumi ini yaitu sekitar 100 ribuan wisman.
“Begini, perbandingan jumlah wisman Bali dan Lombok itu 5:1, jika di Bali setahun dibulatkan 5 juta, di Lombok 1 juta. Lalu masa bencana di Bali lebih lama, dibandingkan Lombok, perbandingan 2:1. Maka jika di Bali 2017 lalu berdampak 1 juta kunjungan, di Lombok 1:10 nya, atau 10% nya, 100 ribuan,” kata Menpar Arief Yahya.
Penurunan jumlah wisman ini tentunya juga memberi dampak ekonomis. Dengan asumsi satu wisman mendapat USD 1000 per kunjungan, penurunan bisa mencapai USD 100 juta. Jumlah ini ditambah lagi dengan kunjungan wisnus dengan spendingnya sekitar RP. 850,000,00 per-kunjungan.