SURABAYA, HALO INDONESIA – Kunjungan wisatawan menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Denpasar, Bali, dipastikan meningkat saat libur Natal dan Tahun Baru. Sebab, dua destinasi ini mendapatkan penambahan 328 extra flight dari Bandara Juanda, Surabaya. Kebijakan ini berlaku mulai 13 Desember 2018 hingga 14 Januari 2019.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Juanda Surabaya Heru Prasetyo, Denpasar dan Lombok tetap menjadi favorit para wisatawan.
“Ada penambahan penerbangan di Bandara Juanda. Poros yang diajukan oleh maskapai untuk Surabaya-Denpasar dan Surabaya-Lombok. Dua destinasi ini paling banyak diminati oleh wisatawan. Mereka ini akan menikmati liburan Natal dan Tahun Baru,” ungkap Heru, Kamis (13/12).
Penambahan penerbangan ini diajukan oleh 5 maskapai nasional. Ada Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, Nam Air, dan Lion Air. Dengan penambahan penerbangan tersebut, berarti tersedia 45.360 seats yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan.
“Penambahan kursi sangat signifikan. Extra flight ini berlaku untuk keberangkatan dan kedatangan. Jadi para wisatawan bisa leluasa dan nyaman menikmati perjalanannya. Sebab, aksesibilitas menuju dan dari dua destinasi ini banyak opsinya,” terangnya lagi.
Pergerakan wisatawan dari Surabaya menuju Lombok dan Denpasar di penghujung diprediksi tumbuh cukup signifikan. Aktivitas pergerakan pesawat terbang diproyeksikan naik 7%. Mobilitas wisatawannya pun naik hingga 9%.
Mengacu kondisi tahun lalu, pergerakan pesawat pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2017/2018 mencapai 9.963. Mobilitas penumpangnya ada di angka 1,4 Juta wisatawan.
Untuk tahun ini, PT AP I Juanda Surabaya memprediksi puncak arus keluar wisatawan terjadi pada Sabtu (22/12). Lalu, pergerakan arus masuk menuju Juanda diproyeksi terjadi pada Kamis (3/1) tahun depan.
“Antisipasi lonjakan penumpang yang melalui Bandara Juanda sejak awal sudah kami lakukan. Pergerakan tahun ini diprediksi naik signifikan. Hal ini tentu bagus untuk destinasi tujuan,” jelas Heru.
Penambahan extra flight menuju Lombok ini memang menjadi berkah. Sebab, destinasi di sana sedang menjalankan program percepatan #NTBBangkit. Destinasi terbaik di Lombok dengan beragam sarana pendukungnya sudah siap menerima kembali kunjungan wisatawan.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani mengatakan, Lombok tetap destinasi terbaik.
“Extra flight menuju Lombok ini menjadi sinyal positif. Bagaimanapun, Lombok sudah siap dikunjungi kembali. Destinasi di Lombok tetap eksotis. Kami tentu sangat gembira dengan extra flight ini. Artinya, arus wisatawan akan tumbuh dan perekonomian masyarakat cepat bergerak naik,” kata Ricky.
Dengan potensi besar destinasinya, aktivitas pariwisata menjanjikan sebenarnya dimiliki NTB. Masuk melalui Bandara Internasional Lombok, pergerakan wisman mencapai 13.980 orang pada bulan Juli 2018. Jumlah ini naik 12,13% bulan sama di tahun 2017 yang hanya 12.468 wisman. Tapi, bencana mengubah skenario. Kunjungan wisman terjun bebas 4.308 pada Agustus atau minor -64,71% dari bulan sama 2017.
Kunjungan wisman menuju NTB terus menyusut di September 2018. NTB hanya dikunjungi oleh 3.866 wisman. Angka ini turun -61,46% dari September 2017 dengan jumlah riil 10.032 wisman. Efeknya, pergerakan wisman di NTB dari Januari-September 2018 hanya 69.958 wisman atau turun -28,89% dari rentang sama di 2017. “Saat ini yang terpenting optimalisasi arus masuk wisatawan ke NTB,” kata Ricky.
Lalu, bagaimana dengan Denpasar, Bali? Extra flight dari Surabaya ini dijamin semakin menggemukan postur wisman Pulau Dewata. Masuk melalui Bandara Ngurah Rai, pergerakan wisman mencapai 4,61 Juta di rentang Januari-September 2018. Angka ini tumbuh 1,32% dari durasi waktu sama di 2017.
Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Bali semakin eksotis.
“Bali ini semakin eksotis saja. Pulau Dewata ini adalah destinasi terbaik dunia. Extra flight menuju ke Bali harus dilakukan. Pergerakan wisatawan menuju Bali akan besar. Ada banyak event untuk Natal dan Tahun Baru di sana,” tegas Giri Adnyani.
Demi mendukung pergerakan wisatawan, berbagai persiapan non teknis dilakukan oleh PT AP I Juanda Surabaya. Diantaranya Posko Natal dan Tahun Baru yang akan dioperasikan 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Sinergi besar pun dilakukan dengan Otoritas Bandara, Airnav, Kesehatan, TNI/Polri, Airlines, dan CIQ.
Respons positif diperlihatkan Menteri Pariwisata Arief Yahya terhadap potensi lonjakan wisatawan.
“Akhir tahun selalu menjadi fenomena positif. Kebijakan extra flight ini tentu sangat bagus. Kami harap ada value besar dari extra flight poros Surabaya-Lombok dan Surabaya-Denpasar. Dan, khusus Lombok, potensi besar dari extra flight menjadi angin bagus untuk percepatan #NTBBangkit. Selamat menikmati akhir tahun di Denpasar dan Lombok. Enjoy semua,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)