Beranda Airport Bandara Bukit Malintang Siap Sambut Investasi ke Madina

Bandara Bukit Malintang Siap Sambut Investasi ke Madina

BERBAGI
Bandara Bukit Malintang Siap Sambut Investasi ke Madina

Jakarta, HALO Indonesia – Kehadiran Bandara Bukit Malintang telah lama dinanti oleh masyarakat Mandailing Natal (Madina). Sebelumnya, masyarakat Madina, dalam mobilitas sehari-harinya mengandalkan akses darat yang memakan waktu berjam-jam..Contohnya saja, jarak tempuh dari Madina ke Padang memakan waktu 7 jam, sementara Madina ke Medan memakan waktu 11 hingga 12 Jam.

Dalam pembangunan bandara, Pemkab Madina menghibahkan lahan kurang lebih 104 hektare dan akan disusul 20 hektare dari hibah Pemrov Sumut, dengan luasnya lahan, ditargetkan panjang runway bisa mencapai 1.600 meter. Bandara Bukit Malintang diproyeksikan menjadi infrastruktur penting yang akan berdampak langsung pada perekonomian serta membuka potensi-potensi besar yang dimiliki. Di antaranya pertambangan, serta berbagai macam tanaman pertanian tumbuh dengan subur di Kabupaten Mandailing Natal.

Seperti diketahui, salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mandailing Natal adalah perkebunan. Tanaman perkebunan yang paling dominan di daerah ini adalah kelapa sawit, tanaman karet serta kakao.Selain komoditi perkebunan tesebut, Kabupaten Madina juga memiliki potensi dalam pengembangan tanaman kopi, kulit manis, kelapa, kemiri, aren dan cengkeh. “Dengan dibangunnya Bandara Bukit Malintang, investor pasti akan tertarik untuk berinvestasi, dan dampak panjangnya perekonomian Madina akan semakin maju,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Madina, Hendra Edi Sahputra.

Hendra memaparkan, proses pembangunan Bandara Bukit Malintang dimulai dengan pembebeasan lahan selaus 104 hektar. “Dalam hal lahan, Bandara Bukit Malintang sudah memenuhi syarat adiministrasi secara keseluruhan, tahun 2019 awal seluruh dokumen sudah diserahkan,”papar Hendra.

Pada prosesnya, setelah diteliti, ternyata ada beberapa obstacle yang membuat posisi pembangunan Bandara Bukit Malintang kurang efisien dan tidak bisa dibangun dua jalur. “Sehingga saat ini posisi bandara digeser 30 derajat yang tujuannya untuk memaksimalkan pembangunan fisik sekaligus mengefisienkan dana pembangunan,”lanjut Hendra.

Dengan menindaklanjuti kajian dan rekomendasi dari Kementerian Perhubungan untuk menggeser posisi Bandara Bukit Malintang 30 derajat, maka Pemkab Madina menambah lahan seluas 60 hektar untuk menyesuaikan dengan posisi pergeseran tadi.  “Pada prinsipnya, Bandara Bukit Malintang ini diproyeksikan untuk menjadi bandara internasional, menjadi bandara kebanggaan masyarakat Madina dan membantu mobillitas perekonomian. Saat ini proses pembangunan telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Perhubungan,”tambah Hendra.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.