Beranda Airport Pengembangan Bandara Mali Alor Fasilitasi Kebutuhan Wisatawan

Pengembangan Bandara Mali Alor Fasilitasi Kebutuhan Wisatawan

BERBAGI
Pengembangan Bandara Mali Alor Fasilitasi Kebutuhan Wisatawan

Jakarta, HALO Indonesia – Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran wisatawan di Alor didominasi oleh turis mancanegara. Mayoritas alasan mereka melancong adalah ingin mengeksplorasi keindahan laut Alor. Patut diketahui bahwa Pulau Alor memiliki 56 titik diving yang berkelas dunia. Karena keindahan bawah laut yang dimiliki itu, Alor selalu mendapat pujian dari wisatawan yang menyukai pemandangan bawah laut. Misalnya dari beberapa negara seperti Inggris, Amerika, dan Australia.

Di sisi lain, layanan terhadap kunjungan wisatawan tersebut dirasa kurang maksimal. Seperti diutarakan oleh Suharmadji, Kepala Bandara Mali Alor bahwa pihaknya terus merealisasikan komitmen mendukung pariwisata daerah. “Turis yang datang bisanya membawa papan selancar. Nah ketika transportasi yang tersedia adalah pesawat kecil, maka sulit untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, masterplan pembangunan bandara direview, ditinjau kembali agar pesawat berbadan besar bisa masuk. Wisatawan yang ingin besrselancar, terpenuhi kebutuhannya, “papar Suharmadji saat ditemui Halo di Bandara Mali Alor awal maret 2020.

Upaya lain yang dilakukan Bandara Mali Alor untuk mendukung pariwisata, sebut Suharmadji, adalah dengan memajang foto ataupun poster mengenai kelebihan alam Alor. “Seperti kita ketahui potensi wisata alam Alor diperhitungkan di jajaran internasional. Maka, sebagai pintu gerbang pariwisata, kami ingin berkontribusi,” ujar Suharmadji.
Pengembangan Bandara Mali Alor Fasilitasi Kebutuhan Wisatawan
Kini, sebagai langkah preventif terhadap penyebaran virus Corona, pihak Bandara Mali Alor juga terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Imbauan diberikan lewat pesan-pesan kesehatan. Tak ketinggalan, pihak bandara juga menyediakan cairan antiseptic di ruang keberangkatan dan kedatangan. “Kami juga telah membuatkan pengumuman sesuai edaran Kementerian Kesehatan, seperti mencuci tangan dan menjaga kesehatan,”sebut Suharmadji.

Terkait infrastruktur bandara, proses perpanjangan runway akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I, dimulai tahun 2021 untuk pembuatan talud dengan timbunan tanah. Adapun tahap II adalah pengerjaan konstruksi yang akan dimulai pada tahun 2022.
Pengembangan Bandara Mali Alor Fasilitasi Kebutuhan Wisatawan
Saat ini, dokumen teknis sebagai pendukung perpanjangan runway, seperti izin lingkungan hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan juga dari Kementerian Kehutanan terkait dengan mangrove dan Kementerian Kelautan terkait dengan biota-biota laut sudah lengkap.

Bandara Mali Alor juga terus melakukan peningkatan layanan sejalan dengan adanya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB), di mana tahun sebelumnya target adalah Rp 1,4 miliar namun berhasil direalisasikan sebesar Rp 1,8 miliar.

Dari sisi administrasi pelayananan, Sutarmadji berpesan kepada seluruh stafnya bahwa ada prosedur yang harus diikuti. Hierarki administrasi  hingga sirkulasi adminsitrasi pelayanan harus dilakukan dengan rapi. “Hal-hal yang berkaitan dengan administrasi tidak boleh amburadul. Data harus lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan,”tegas Suharmadji.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.