Jakarta, Haloindonesia.co.id – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjalin kerja sama untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Perkeretaapian. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Kepala BPSDMP, Sugihardjo, dan Direktur Utama PT.KAI, Didiek Hartantyo, pada hari Rabu (23/9) di Gedung Jakarta Railway Centre Juanda.
Sugihardjo dalam sambutannya mengapresiasi kepada para pihak terhadap proses penandatanganan kesepakatan bersama ini.
“Pelaksanaan penandatanganan kesepakatan bersama yang akan kita laksanakan merupakan salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi dalam menyediakan sumber daya manusia bidang perkeretapian untuk terwujudnya transportasi perkeretapian yang selamat dan aman bagi seluruh masyarakat.”, ungkap Sugihardjo.
Sugihardjo mengatakan bahwa kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu bentuk link and match dalam penyelenggaraan diklat di BPSDMP, serta dalam rangka menyiapkan SDM untuk mampu bersaing dalam persaingan global serta mampu meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat meningkatkan daya saing pada industrinya.
“MoU ini merupakan salah satu bentuk link and match antara pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh BPSDM Perhubungan dengan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri perkeretaapian sehingga memperkecil gap antara demand dan supply dalam rangka penyediaan SDM transportasi yang berkompeten untuk terselenggaranya sarana transportasi yang andal”, jelas Sugihardjo.
BPSDM Perhubungan sebagai lembaga pendidikan, perlu melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas lulusan, agar kebutuhan SDM transportasi yang kompeten dapat terpenuhi. Untuk itu, kerja sama ini merupakan hal penting agar terwujudnya sinergi dan kolaborasi antara penyelenggara pendidikan dan pelatihan dengan industri transportasi.
Sugihardjo juga menyampaikan bahwa BPSDMP saat ini memiliki 2 (dua) sekolah transportasi yang memiliki program studi perkeretaapian yaitu Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun.
“Saat ini kami memiliki program studi perkeretaapian di dua sekolah, yaitu program studi manajemen perkeretaapian di PTDI-STTD dan khusus untuk operasional perkeretaapian di PPI Madiun”, jelas Sugihardjo.
Sugihardjo menjelaskan bahwa dalam penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang perkeretaapian, para taruna di lingkungan BPSDMP juga telah banyak melakukan inovasi dengan pemanfaatan teknologi melalui penelitian pada tugas akhir dalam bentuk prototype.
“Kerja sama ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan bahwa dalam rangka menyiapkan perwujudan Indonesia Emas 2045 maka perlu didukung dengan pengembangan SDM yang kompeten, dan diintegrasikan baik melalui pengarustamaan pembangunan SDM di dalam semua lini, pembangunan sarana dan prasarana transportasi, maupun di sektor-sektor prioritas nasional lainnya”, jelas Sugihardjo.
“Saya sebagai kepala BPSDMP juga berharap bahwa output dari pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan SDM ini juga dapat menghasilkan sumber daya manusia bidang perkeretapian yang memiliki softskill yang mumpuni, profesionalitas yang tinggi, serta memiliki semangat untuk menjadikan transportasi perkeretapian sebagai sarana transportasi yang memiliki zero mistake sehingga Kementerian Perhubungan selaku regulator dapat menjamin penyelenggaraan transportasi yang berkeselamatan”, ungkap Sugihardjo.
Lebih lanjut Sugihardjo menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan implementasi dari PP Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi yang memuat ketentuan bahwa sumber daya manusia di bidang transportasi harus memiliki kompetensi di bidang transportasi sesuai dengan jenis kompetensi yang ditetapkan untuk jabatan atau pekerjaan di bidang transportasi yang dilakukan.
“Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di bidang Transportasi telah dijelaskan bahwa SDM transportasi harus memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kompetensi pada pekerjaannya. Oleh karena itu, saya berharap Kesepakatan Bersama ini juga dapat menjadi pengingat kembali bagi kita semua untuk bersama-sama berdiskusi dan menyusun Standard Kompetensi bagi Sumber Daya Manusia Transportasi Perkeretapian.”, lanjut Sugihardjo.
Dalam naskah yang ditandatangani terdapat beberapa hal yang telah disepakati, yaitu Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB), sumber rekrutment sesuai kebutuhan, pelaksanaan seminar, bimbingan teknis, loka karya dan sosialisasi, pemanfaatan fasilitas yang terkait dengan pengembangan SDM di bidang perkeretaapian, serta penelitian dan pengabdian masyarakat serta inovasi yang dapat bermanfaat bagi BPSDMP dan PT.KAI.
Senada dengan Sugihardjo, Direktur Utama PT. KAI, Didiek, juga mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk sinergi dan komitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia, khususnya di bidang perkeretaapian.
“Sumber daya manusia menjadi faktor penting dari organisasi, baik itu instansi pemerintah maupun operator perkeretaapian. SDM sebagai kunci yang menentukan perkembangan pada perubahan perusahaan dengan pelayanan sebagai penggerak, pemikir dan perencana dalam mencapai puncak keberhasilan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya SDM di bidang perkeretaapian”, ungkap Didiek.
Didiek menuturkan bahwa sampai saat ini PT. KAI telah melakukan perekrutan dari lulusan sekolah BPSDMP, dan membuka kesempatan untuk fasilitas magang bagi peserta didik di lingkungan BPSDMP. Selain itu, PT. KAI juga terbuka untuk diminta sebagai narasumber kuliah umum di bidang perkeretaapian dan leadership untuk memberikan wacana bagi peserta diklat.
Dalam ruang lingkup kerja sama ini, yaitu terkait pemanfaatan fasilitas pendidikan dan pelatihan, Didiek menjelaskan bahwa PT.KAI memiliki Balai Yasa dan Depo yang juga terbuka bila dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi peserta didik di sekolah di lingkungan BPSDMP.