Jakarta, Haloindonesia.co.id – Pada acara Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan di Januari APBN telah membelanjakan Rp127,2 triliun. Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp21,8 triliun dan belanja non KL mencapai Rp50,4 triliun.
“Belanja yang sangat besar juga pada bulan Januari adalah belanja untuk subsidi. Jadi APBN sangat sangat nyata di dalam melindungi masyarakat, yaitu dari kenaikan harga energi dan minyak yang melonjak” jelas Menkeu secara virtual via saluran youtube Kementerian Keuangan.
Pada awal Januari ini Menkeu memaparkan belanja subsidi sudah mencapai Rp10,2 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya Rp2,3 triliun, ini merupakan kenaikan yang luar biasa tinggi.
Adapun belanja subsidi energi ditujukan untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kg. Selanjutnya subsidi pupuk sebesar 0,7 ton, subsidi suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp0,35 triliun di 2021 menjadi Rp0,58 triliun di 2022, dan kredit KUR dari Rp13,42 triliun naik ke Rp23,16 triliun.
“Jadi kalau dilihat mata anggaran subsidi ini semuanya langsung dinikmati oleh masyarakat yaitu dalam bentuk tadi stabilitas harga BBM dan LPG dan dari sisi pupuk juga dari sisi kredit usaha rakyat yang suku bunganya disubsidi.” tambahnya lagi.
Jadi, sebut Menkeu, dalam hal ini APBN memang menjadi garda atau sarana untuk melindungi masyarakat.