Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian selesai menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) setelah 19 hari bertugas.
Hal ini seiring dilantiknya Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam definitif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Sebelumnya, Hadi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Posisinya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN digantikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik pada saat yang sama.
“Tadi kita sudah mengikuti acara pelantikan Bapak Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam yang definitif, dan dengan adanya pelantikan tersebut maka tugas saya selaku Pelaksana Tugas Menko Polhukam yang sudah saya jalani selama lebih kurang 19 hari,” ungkap Tito usai serah terima jabatan Menko Polhukam di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
“Semenjak Keppres (Keputusan Presiden) keluar tanggal 2 Februari itu berarti saya sudah menyelesaikan tugas tersebut,” lanjutnya.
Tito mengatakan bahwa selama menggantikan Mahfud MD yang mundur selama 19 hari, dia telah menjalankan tugas-tugas rutin terkait koordinasi bidang Polhukam di Indonesia.
Beberapa tugas yang masih belum selesai telah dicatat dengan baik untuk ditindaklanjuti oleh Menko Polhukam yang baru. Salah satu tugas penting yang sudah dikoordinasikan adalah mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
“Semua energi kita fokus saja pada satu yang kita atensi, yaitu membantu untuk para penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu untuk mengamankan dan sekaligus melancarkan jalannya pemilu,” ucap Tito.
“Dalam arti tidak mengambil alih, tetapi kita memonitor dan kalau ada bantuan kita akan siap memberikan bantuan melalui semua K/L (Kementerian/Lembaga) yang ada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa telah dilakukan banyak langkah untuk menyukseskan Pemilu 2024. Mendagri mengungkapkan bahwa ada lima tim yang diberi tugas untuk memantau dan mendukung Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di beberapa negara kunci, seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Arab Saudi, dan Australia.
Kemudian, ada 18 tim gabungan dari K/L untuk memonitor pelaksanaan pemilu di semua wilayah di Indonesia.
“Sifatnya hanya monitor dan memberikan bantuan kalau seandainya diminta oleh penyelenggara. Di antaranya misalnya ada bencana banjir di Demak, kemudian secepatnya saya menghubungi Pj. Gubernur Jateng untuk turun segera membantu KPU maupun yang korban terdampak. Kemudian juga kepada TNI/Polri dan BNPB yang segera bergerak ke Demak,” ujarnya.
Dengan bantuan dari berbagai pihak, Tito menegaskan bahwa secara keseluruhan, pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik, aman, dan lancar.
Pihaknya menyampaikan penghargaan yang besar kepada semua masyarakat, penyelenggara pemilu, media, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan semua yang terlibat dalam kesuksesan pemilu besar ini.
“Inilah yang bisa kita lakukan untuk melancarkan jalannya pemilu 14 Februari, dan Alhamdulillah pemilu berjalan relatif aman, lancar, dan kemudian ini adalah the biggest one day election in the world. Pemilu terbesar satu hari seluruh dunia,” ucap Tito. (HES)