Bandung, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan webinar bertajuk “Women Solo Traveler” yang bertujuan memberikan informasi kepada para pembuat kebijakan, industri pariwisata, dan masyarakat umum mengenai motivasi, pengalaman, dan tantangan unik yang dihadapi wisatawan perempuan kala melakukan perjalanan seorang diri.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengapresiasi penyelenggaraan webinar ini yang diharapkan dapat mendorong terciptanya praktik pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui diskusi dan pertukaran gagasan antara para narasumber dan peserta, saya yakin kita dapat menemukan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata, serta terus memperkuat peran perempuan dalam sektor ini,” kata Giri Adnyani.
Webinar yang dibuat untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret serta Dies Natalis Politeknik Pariwisata NHI Bandung yang ke-62 pada 11 Maret 2024 ini menghadirkan narasumber dari setiap Poltekpar yang berada di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Poltekpar Makassar yang diwakili oleh Anda Praseto Ery, membahas mengenai motivasi melalui pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Pemahaman motivasi tersebut perlu diiringi dengan upaya stakeholder di destinasi pariwisata dalam memasarkan destinasi.
Poltekpar Medan, melalui perwakilannya yaitu Nova Bernadetta Sitorus, membahas aksesibilitas, fasilitas, dan atraksi yang diidentifikasi sebagai faktor utama yang mempengaruhi pilihan wisatawan.
“Keragaman transportasi, keselamatan, dan wisata alam muncul sebagai faktor yang sangat penting dalam menarik minat wisatawan solo wanita. Sementara kemudahan menemukan lokasi dan infrastruktur jalan yang memadai juga berperan dalam menentukan preferensi mereka terhadap tujuan,” ujar Nova.
Poltekpar Palembang dalam presentasinya oleh Muhammad Yahyaddin, membahas motivasi Women Solo Traveler untuk membangun kepercayaan diri, melepaskan diri dari zona nyaman, kebebasan dan fleksibilitas. Sekaligus membuktikan bahwa wanita bisa serta dapat menginspirasi wanita lain bahwa wanita berani dan mandiri.
Perwakilan Poltekpar Bali, Putu Diah Sastri Pitanatri, membahas eksplorasi keberlanjutan dan inklusivitas dalam konteks perjalanan solo wanita di Bali dan Labuan Bajo. Didapatkan hasilnya bahwa motivasi aktualisasi diri sebesar 35-79 persen, motivasi berinteraksi sosial dan budaya sebesar 29-35 persen.
“Faktor keamanan menjadi perhatian walau bukan utama sebesar 10,45 persen. Dan mayoritas sebesar 82,84 persen adalah mencari pengalaman alosentrik yang mengutamakan mencari petualangan, budaya, dan mengeksplorasi destinasi,” kata Putu.
Selanjutnya, Poltekpar Lombok melalui perwakilannya Achlan Fahlevi, membahas motivasi perjalanan seorang diri wanita yang didominasi oleh ingin hiburan atau liburan sejenak, jauh dari rutinitas.
“Pada aspek motivasi eksternal, perjalanan seorang diri ditentukan oleh beberapa faktor seperti transportasi dan keamanan masih menjadi perhatian bagi perjalanan seorang diri,” ujarnya.
Terakhir, mewakili Poltekpar NHI Bandung, Iqlima Ramadhani, membahas motivasi Women Solo Traveler untuk kenyamanan, pengembangan kepribadian, kesenangan pribadi, dan menambah kepercayaan diri.
Hadir secara offline dalam acara tersebut, Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova; dan segenap perwakilan Civitas Akademika Poltekpar Bandung.
Turut hadir secara online yaitu Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; Direktur Poltekpar di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf; dan mahasiswa dari 6 PTNP.