Beranda Frame Menparekraf Sampaikan Praktik Berkelanjutan Parekraf Indonesia dalam Annual Meeting of The New...

Menparekraf Sampaikan Praktik Berkelanjutan Parekraf Indonesia dalam Annual Meeting of The New Champions ke-15 di Tiongkok

BERBAGI
Menparekraf Sampaikan Praktik Berkelanjutan Parekraf Indonesia dalam Annual Meeting of The New Champions ke-15 di Tiongkok

Papua, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri “Annual Meeting of The New Champions ke-15 tahun 2024” di Dalian, Tiongkok yang diinisiasi oleh World Economic Forum.

Sandiaga menjadi salah satu pembicara pada sesi “Tourism’s Next Stop” di Dalian International Convention Center, Tiongkok, Selasa (25/6/2024). Dia menyampaikan mengenai implementasi ekonomi biru, hijau, dan sirkular sebagai salah satu praktik berkelanjutan yang dapat mendukung peningkatan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.

“Hal ini yang kemudian membuat peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index 2024 menempati peringkat 22 yang sebelumnya berada di peringkat 32. Kita nomor enam di kawasan Asia-Pasifik dan di ASEAN kita peringkat dua,” kata Sandiaga.

Dia mengakui bahwa untuk mencapai peringkat tersebut tidaklah mudah. Indonesia melalui Kemenparekraf terus berkolaborasi dengan stakeholders terkait guna mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kemudian, sederet program atau kebijakan juga dilakukan Indonesia untuk memperkuat kinerja pariwisata di antaranya program desa wisata yang diyakini mampu mengangkat kearifan lokal, meningkatkan investasi hijau di sektor pariwisata, hingga pengaturan cuti dan hari libur nasional.

Sandiaga memaparkan, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam dalam hal jumlah wisatawan. Sebab Indonesia mengutamakan wisatawan dengan lenght of stay yang lebih lama dan spending yang lebih banyak.

Selain itu, ada tantangan yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri dengan baik, di antaranya ketegangan geopolitik yang tentunya berpengaruh terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hingga peningkatan tingkat inflasi.

“Namun tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global,” jelas Sandiaga. (ARS)

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.