Yogyakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM pelaku ekonomi kreatif agar naik kelas, salah satunya dengan menghadirkan masterclass bagi pelaku ekonomi kreatif dalam penyelenggaraan International Creative Industry Conference & Festival 2024 (IC Fest 2024).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa, dalam acara Masterclass dengan topik ‘Diskusi Kelompok Terpumpun Investasi Sektor Ekonomi Kreatif’ di Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK), Yogyakarta, Jumat (27/9/2024), menyampaikan bahwa IC Fest yang berlangsung 26-28 September 2024, memberikan kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk belajar dari pakar termasuk para pelaku dan praktisi berprestasi di industri kreatif.
“Masterclass menjadi momen penting untuk menyatukan gagasan, pengalaman, dan pemikiran kita semua dalam menghadapi tantangan dan mencari solusi terbaik di sektor ekonomi kreatif,” kata Rizki.
Rizki berharap adanya masterclass dapat mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam menciptakan ekonomi kreatif yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing global.
“Banyak tema yang diangkat dalam kegiatan masterclass ini, salah satunya investasi sektor ekonomi kreatif,” kata Rizki Handayani.
Rizki menyampaikan sektor ekonomi kreatif saat ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia dimana berdasarkan data terakhir, sektor ini telah menyumbang sekitar 3,83 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, serta mampu menghasilkan devisa sebesar 10,46 miliar dolar AS.
Namun, di balik data tersebut, ada berbagai tantangan yang dihadapi, salah satunya adalah masih adanya ketimpangan pemerataan investasi di sektor ekonomi kreatif.
“Kami perlu menggali potensi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi kami ingin nantinya setelah masterclass ini pemerintah daerah bisa menyampaikan potensi produk ekrafnya untuk dipertemukan dengan keinginan dari investor,” kata Rizki.
Salah satu pembicara masterclass, dari Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN, Wahyu Wijayanto, menyampaikan pemerintah daerah berperan penting dalam pengembangan investasi di sektor ekonomi kreatif.
“Jadi pemerintah daerah ini harus menciptakan iklim investasi yang kondusif mulai dari perizinan, kepastian hukum, dan pusat pelayanan terpadu,” kata Wahyu.
Tema lainnya yang diangkat pada Masterclass ini adalah Sosialisasi Pengawasan Standar Usaha Pariwisata; Connecting the Dots from Local to the World/Jazz Ecosystem oleh Founder WartaJazz Festival; Canva Indonesia; IP Licensing 101 oleh Business Project Manager of Asia, Muse Communication, Dymas Novalovianto; Indonesia-Australia Creative Industries Market Insight and Opportunities oleh IA-CEPA; AI-Powered Game Design: Enhancing Creativity and Efficiency oleh Dharmawan Santosa.
Drive Sales with WhatsApp and Omnichannel Strategies oleh Business Consultant Lead of Qiscus, Dio Idham Pamungkas; How to make Music Products & Services be a Valuable IP in the Industry oleh Promoter of Prambanan Jazz, Anas Alimi; Perlindungan Jaminan Sosial bagi Pekerja UMKM oleh Kepala Badan Cabang Provinsi DI Yogyakarta Rudi Susanto; Genius HR: Automating Human Resources with Artificial Intelligence (AI)-Driven Wellness Insights, Tik Tok Indonesia; Building a Stronger Gaming Ecosystem: Collaboration and Competition oleh Indigo Game Clinic x Nuon.
Kemudian Animating Success: IP Development as a Driver for Digital Business Growth oleh Moh Rif’an Director & Founder, Sweatbox Animation Yogyakarta; serta How Creative Content Drive Economy oleh Rendi Mahardika CEO PT. Peta Kreasi Nusantara.