Beranda Frame Kemenparekraf dan BBPVP Medan Gelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi

Kemenparekraf dan BBPVP Medan Gelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi

BERBAGI
Kemenparekraf dan BBPVP Medan Gelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi

Medan, Haloindonesia.co.id –  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan menggelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi di Sumatra Utara sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata unggul dan berdaya saing.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Ika Kusuma Permana Sari, dalam pelatihan yang berlangsung di Kantor BBPVP Medan, Selasa (24/9/2024) menyampaikan apresiasinya kepada BBPVP Medan.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf dengan Direktorat Jenderal Bina Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan.

“Ini adalah kolaborasi pertama kami, dan kami yakin BBPVP Medan memiliki kapasitas serta fasilitas yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini. Kami berharap sinergi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam sektor pariwisata,” ujar Ika.

Kemenparekraf dan BBPVP Medan Gelar Pelatihan Patiseri dan Kue Berbasis Kompetensi

Pelatihan yang berlangsung dari 24 September hingga 14 Oktober 2024 ini memiliki durasi total 180 jam pelatihan yang diikuti oleh peserta dari berbagai kota dan kabupaten di sekitar Medan-Toba, termasuk Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Toba.

Materi pelatihan didasarkan pada unit-unit kompetensi yang terdapat dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Hotel dan Restoran, khususnya yang berkaitan dengan pengolahan produk patiseri.

Selain materi teknis, peserta juga dibekali dengan pelatihan soft skill dan produktivitas, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan kreativitas dalam menyusun rencana bisnis.

Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan mengikuti sertifikasi kompetensi kerja pada 15 Oktober 2024 dan akan mendapatkan pendampingan wirausaha, sebagai langkah untuk meningkatkan keterampilan dan daya saingmereka di industri.

Ika berharap pelatihan ini tidak hanya menciptakan SDM yang terampil, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi dan kreativitasdi bidang kuliner.

“Dengan kolaborasi ini diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih baik dan berkelanjutan,” kata Ika.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.