Jakarta, 13 November 2024 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar program wisata pengenalan atau familiarization trip (famtrip) untuk pelaku usaha perjalanan wisata (TA/TO) dari kawasan Asia Selatan dan Tengah (Asselteng) ke lima (5) destinasi mencakup Jakarta, Bandung, Bintan Resort Cakrawala di Bintan, Yogyakarta, dan Bali.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/11/2024), mengatakan kegiatan ini dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif (collaborative marketing) dan sinergi Kemenparekraf/Baparekraf dengan multi stakeholder antara lain Kantor Perwakilan Indonesia (KBRI dan KJRI), industri perhotelan, usaha perjalanan wisata (TA/TO), restoran, atraksi wisata, maskapai penerbangan, dan event organizer sebagai mitra.
“Kegiatan famtrip ini bertujuan untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind destination di pasar mancanegara khususnya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,” kata Made.
Famtrip Pasar Asselteng Batch-2 diikuti oleh 38 perwakilan dari perusahaan perjalanan wisata dari India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, dan Uzbekistan sebagai peserta.
Peserta famtrip dibagi menjadi 3 grup untuk mengunjungi destinasi Neyond Bali (Jakarta-Bandung, Bintan, Yogyakarta) pada 9-12 November 2024, lalu dilanjutkan dengan destinasi Bali pada 12 – 16 November 2024.
Rangkaian kegiatan famtrip diakhiri dengan pelaksanaan Business Gathering/Tabletop sebagai ajang pertemuan bisnis antara perusahaan asal Asselteng dengan mitra industri pariwisata Indonesia.
Terdapat enam mitra industri pariwisata Indonesia yang turut berkolaborasi dalam penyediaan land arrangement pada famtrip ini, antara lain Ina Leisure Tour di Jakarta Bandung, Bintan Resort Cakrawala di Bintan, Lisa Tour & Travel di Yogyakarta, serta LH Travel, Absolute Indonesia, dan KCBJ Tours di Bali.
Penyediaan akomodasi peserta famtrip turut difasilitasi oleh sejumlah properti di bawah bendera Marriott Bonvoy, Bali Beach Hotel Sanur, The Anvaya Beach Resort Bali, Bali Dynasty Resort, The Stones Legian Bali, Mamaka by Ovolo, Double-Six Luxury Hotel Seminyak, Blue-Zea Resort by Double-Six, Sanctoo Suite & Villas, serta Montigo Resorts Seminyak.
Made menjelaskan, dalam rangka memperkenalkan keragaman produk pariwisata Indonesia, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan berbagai perusahaan atraksi wisata, sejumlah restoran dan event organizer seperti InJourney Destination Management, White Rock Beach Club, Taman Safari Indonesia (Bali Safari and Marine Park), Queen’s Tandoor, The Golden Saffron, Atlas Beach Fest, dan iPlanner.
“Selain itu, Kemenparekraf juga bermitra dengan maskapai Singapore Airlines, SriLankan Airlines, dan Uzbekistan Airways melalui penyediaan sebagian tiket pesawat internasional peserta, serta Garuda Indonesia dalam pendukungan sebagian tiket pesawat domestik,” kata Made.
Peserta famtrip yang tergabung dalam grup Jakarta-Bandung mengawali perjalanan di Jakarta dengan kunjungan ke beberapa ikon pariwisata ibu kota, di antaranya Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, dan Istana Kepresidenan yang menjadi destinasi pertama yang dikunjungi para peserta untuk memperlihatkan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.
Selanjutnya, perjalanan berlanjut ke Bandung, di mana peserta berkesempatan merasakan keunikan budaya lokal melalui kunjungan ke Saung Angklung Udjo.
Di sana, mereka menyaksikan pertunjukan angklung yang memukau. Para peserta juga menjelajahi keindahan alam di Kawah Putih, mengunjungi Museum Asia Afrika, serta mengikuti tur kota dengan Bandros, bus wisata ikonik dengan rute alun-alun Bandung dan Jalan Braga yang bersejarah.
Di Bintan, para peserta dimanjakan dengan keindahan alam yang eksotis. Mereka menjelajahi Gurun Pasir Busung dan Telaga Biru yang memesona, berpetualang di area Bintan Mangrove, dan menikmati aktivitas di Crystal Bay, laguna air laut buatan yang terhampar di lahan seluas 6,3 hektare yang merupakan kolam renang terbesar di Asia Tenggara, serta aktivitas water sport di Pantai Lagoi.
Selain itu, peserta juga melakukan site inspection ke beberapa hotel dan resort mewah di kawasan ini, guna memberi wawasan tentang fasilitas dan pengalaman terbaik yang ditawarkan di Bintan.
Yogyakarta pun tak ketinggalan menyambut peserta famtrip dengan warisan budaya yang dimilikinya. Peserta mengunjungi Candi Borobudur, Prambanan, dan Sewu, yang dikelola oleh Injourney Destination Management. Peserta juga merasakan sensasi tur Merapi dengan berpetualang menggunakan jeep dan menikmati suasana khas Yogyakarta di sepanjang Jalan Malioboro.
Di Bali, peserta famtrip dibagi menjadi tiga grup untuk menikmati ragam destinasi ikonik, mulai dari Tanjung Benoa, Ubud, Uluwatu, hingga Nusa Penida. Setiap grup disuguhkan beragam aktivitas dan atraksi yang mencerminkan daya tarik Pulau Dewata, seperti olahraga air di Tanjung Benoa, petualangan ATV ride dan rafting di Ubud, hingga merasakan pengalaman night safari di Bali Safari and Marine Park.
Hingga September 2024, jumlah total kunjungan wisatawan dari kawasan Asia Selatan dan Tengah mencapai 598.899 kedatangan, atau meningkat 21,52 persen dari periode yang sama pada tahun 2023. Dengan pertumbuhan positif tersebut, maka pasar Asia Selatan dan Tengah terkonfirmasi memiliki potensi yang sangat besar untuk digarap oleh industri pariwisata Indonesia.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Sindhutrisno, mengatakan famtrip ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung yang positif bagi masyarakat dan pelaku usaha industri pariwisata Indonesia, apalagi program ini diakhiri dengan Tabletop Networking sebagai ajang untuk memfasilitasi pertemuan antara perusahaan perjalanan dari negara pasar, dengan mitra industri pariwisata Indonesia.
Kemenparekraf akan terus melakukan berbagai upaya pemasaran melalui skema collaborative marketing dengan pemangku kepentingan pariwisata baik di dalam maupun luar negeri, meliputi maskapai penerbangan, TA/TO, DMC, perhotelan, dan stakeholder lainnya.
“Kegiatan seperti ini diharapkan mendorong perusahaan perjalanan perusahaan perjalanan outbound di pasar Asia Selatan dan Tengah bisa lebih mengenal destinasi wisata di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai top of mind bagi mereka sehingga mereka akan merekomendasikan dan menjual paket wisata ke para konsumennya, apalagi karena banyaknya destinasi wisata menarik yang bisa dipromosikan selain Bali,” kata Wisnu.