Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kereta tanpa rel (ART) yang sempat digunakan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) akan dikembalikan ke China.
Alasannya menurut Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, berdasarkan hasil evaluasi dari tim penilai PoC (proof of concept) merekomendasikan agar otonom ART dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.
Pasalnya, kondisi lingkungan saat ini di IKN belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel. “Hasil dari penilaian PoC ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik,” katanya dikonfirmasi Halo Indonesia, Kamis (14/11/2024).
Kegiatan PoC ini dilakukan sesuai kerja sama Otorita IKN dengan Norinco International Cooperation Ltd, menggunakan sarana ART milik CRRC Qingdao Sifang.
Evaluasi PoC ini telah berlangsung sejak 10 September hingga 22 Oktober 2024. Pengujian dilakukan pada jalur khusus yang bersifat mixed traffic di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lain.
Meski kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilakukan penilaian uji coba.
Penilaian tersebut juga sudah sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024. Setelah itu akan dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan untuk unjuk kerja (showcase) yang rencananya dilaksanakan pada November–Desember tahun ini.
“Jika tidak, maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China,” lanjut Ali.
Pembiayaan untuk semua PoC yang dilakukan di IKN ditanggung oleh technology providers masing-masing, termasuk juga untuk POC trem otonom.
Dari hasil assesment PoC maka nantinya pengadaan dan seleksi teknologi di IKN akan dinilai dari 4 macam yakni kualitas dan keandalan teknologi, interoperabilitas sistem, value for money, serta transfer knowledge dan teknologi.