Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan jalan akses bandara di beberapa daerah di Indonesia.
Empat diantaranya telah selesai ditangani yakni Bandara Syamsuddin Noor (Kalimantan Selatan), Bandara Singkawang (Kalimantan Barat), Bandara Rendani – Manokwari (Papua Barat), dan Bandara Siboru (Papua Barat). Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Perhubungan, Senin (25/11/2024).
“Dari sekian banyak bandara yang perlu ditangani, diprioritaskan yang sudah terekam (terdata) oleh BPKP. Masih terdapat sekitar tujuh bandara di daerah lain yang perlu kita maksimalkan untuk akses jalannya. Sebetulnya sebagian sudah kita kerjakan, namun karena ini sudah memasuki akhir tahun, mungkin sisanya akan dilanjutkan 2025,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).
Adapun bandara yang sedang dalam proses penanganan jalan aksesnya yakni Bandara Tambelan – Kepulauan Riau, Bandara Morowali (Sulawesi Tengah), Bandara APT Pranoto (Kalimantan Timur), Bandara Taman Bung Karno – Siau (Sulawesi Utara), Bandara Muko-muko (Bengkulu), Bandara Banggai Laut (Sulawesi Tengah), dan Bandara Arung Palakka (Sulawesi Selatan).
Dalam pertemuan ini, dibahas juga mengenai kesiapan infrastruktur konektivitas dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, serta arus mudik Lebaran 2025. Termasuk, upaya-upaya dalam mengatasi berbagai titik kemacetan saat libur panjang.
“Tadi ada beberapa usulan dari Menteri Perhubungan terkait dengan persiapan Nataru dan juga persiapan ke depan untuk angkutan Lebaran 2025. Biasanya, yang menjadi hambatan berada di ruas tol Cikampek. Saat ini sedang diperluas oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait. Kemudian, hambatan berikutnya biasanya di Merak. Terkait hal itu, Menteri Perhubungan juga sudah punya kiat-kiat khusus dalam mengatasi kemacetan, jadi tentu kita support,” jelas Dody.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga Wida Nurfaida memaparkan, pada tahun 2020-2024, Direktorat Jenderal Bina Marga menargetkan capaian 3.000 km Jalan Nasional Baru. Termasuk, jalan akses simpul transportasi (Pelabuhan dan Bandara) sepanjang 104 km.
“Pada 2020-2024, telah tercapai jalan akses sepanjang 104,7 km. Termasuk, rencana pengembangan jaringan jalan untuk mendukung bandara dan pelabuhan ip. Dengan target sebaran penanganan jalan akses berada di 10 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Papua dan Papua Barat,” paparnya.
Adapun jalan akses simpul transportasi tersebut berada di akses Pelabuhan Parlimbungan Ketek (Sumatera Utara), Bunga Tanjung – Teluk Tapang, Akses Terminal Tipe A Padang (Sumatera Barat), Akses Pelabuhan Patimban (Jawa Barat), Akses Pelabuhan Sangatta, Pemeliharaan Rutin Ruas Perbatasan, dan Akses Pelabihan Palaran Samarinda (Kalimantan Timur).
Kemudian, Akses Pelabuhan Ro-ro Kuala Tungkal (Jambi), Akses Pelabuhan Sintete – Kab Sambas (Kalimantan Barat), Akses Syamsuddin Noor (Kalimantan Selatan), Akses Terminal Tipe A Liwas (Sulawesi Utara), Akses Depapre – Bongkrang (Papua), serta Alih Trase Bandara Rendani Manokwari (Papua Barat).