Jakarta,Halo Indonesia ( 16 November 2017 ) – Aliantan merupakan nama desa di kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) provinsi Riau, yang berjarak sekitar 120 kilo meter dari ibu kota provinsi Riau Pekanbaru.
Di desa ini memiliki potensi wisata yang menarik dikunjungi untuk para wisatawan minat khusus yaitu, Bukit Suligi Aliantan yang mencapai ketinggian 812 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan tempat wisata yang dijuluki “Bukit Samudra Awan”.
Dinas Pariwisata (Dispar) provinsi Riau beserta jajarannya, pada Jumat 10 hingga Sabtu 11 November 2017 berkesempatan melakukan eksplorasi ke tempat itu dengan didampingi Kepala Desa (Kades) Aliantan, M Rois Zakaria, penasehat My Trip My Adventure (MTMA) regional Riau, Agus Setiando dan 15 pemuda Caretaker (Penjaga/pendamping), serta beberapa masyarkat setempat.
Pendakian dimulai melalui desa Aliantan pukul 17.00 wib, dengan berjalan kaki mendaki ke puncak pertama selama 1 jam 30 menit. Dalam perjalanan itu, pendaki melewati perkebunan karet masyarakat, hutan semak belukar, dan bebatuan yang lumayan terjal.
Di puncak pertama itu, para pendaki mendirikan tenda, karena tempat ini merupakan satu-satunya lokasi yang tepat untuk beristirahat sambil menunggu fajar untuk melaksanakan perjalanan selanjutnya ke Bukit Suligi Aliantan.
Fajar dengan cahaya kemerah-merahan dilangit sebelah timur pada menjelang matahari terbit merupakan waktu yang ditunggu-tunggu para pendaki Bukit Suligi Aliantan. Pada waktu ini para pengunjung dapat melihat indahnya bentangan Danau Koto Panjang XIII Koto Kampar dan samudra awan yang melintasi bukit.
Melihat suasana ini, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) provinsi Riau Fahmizal, mengungkapkan “Bukit Suligi Aliantan sangat luar biasa, keren. Saya beserta rombongan (Dispar Riau, red) mengucapkan terima kasih kepada Kepala desa dan jajarannya karena telah membawa kami ke tempat ini,”ungkapnya.
“Melihat kondisi aksesibilitasnya, tempat kedepannya bisa dijadikan spot pariwisata minat khusus sehingga diharapkan juga dapat membantu ekonomi masyarakat desa Aliantan. Untuk itu dibutuhkan sinergi antar masyarakat desa setempat, Dinas Pariwisata, pihak kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polsek, Babinsa, dan Komunitas,” ujar Kadispar Riau Fahmizal.
Kades Aliantan M Rois Zakaria SE (37) mengatakan, kepeduliannya terhadap pariwisata di desanya sudah berjalan selama dua tahun. Pada awalnya dirinya dibantu warga setempat membuka kawasan wisata Bukit Suligi Aliantan pada tahun 2016 lalu, selanjutnya guna memberikan pelayanan kepada pengunjung agar nyaman dan aman, dirinya membentuk The Caretaker pada 28 Januari 2017.
“Saya sangat berkomitmen Ingin memajukan desa aliantan ini lewat objek wisata. karena dengn majunya objek wisata orang akan banyak datang kedesa aliantan dan tentunya akan sangat membantu perekonomian masyarakat,” kata kades Aliantan M Rois Zakaria SE
“Kami juga telah membentuk caretaker yang terdiri dari 15 orang pemuda pemudi desa yang tugasnya membantu para pengunjung untuk melakukan pendakian ke Bukit Suligi Aliantan. Alhamdulillah kunjungan sampai saat ini lebih kurang sudah mencapai 2500 orang,” jelas Kades.
“Kepada The Caretaker, kita juga memberikan pembinaan bagaimana generasi muda ini agar memiliki arah serta tujuan yang positif sehingga terhindar dari Pekat, Narkoba, Miras dan juga mencintai alam, karen alam yang harus sama sama kita lindungi dan kita jaga,” jelas M Rois Zakaria.
Bukit Suligi merupakan bentangan bukit yang ditetapkan pemerintah melalui Surat Keputusan (SK) menteri kehutanan RI nomor 101/kpts-II/1983 tanggal 26 Desember 1983 sebagai kawasan hutan lindung. Kawasan ini memiliki luas sekitar 33.000 hektare (Ha), yang hampir 80 persen atau 25.000 Ha di Rohul dan sisanya masuk wilayah Kabupaten Kampar.
Selain objek wisata Bukit Suligi Aliantan, pengunjung juga dapat menikmati objek wisata lainya yaitu, Puti Maifat, Goa Macan, Goa Garuda, Air terjun Sukubun, Air Terjun Dayang Baso, dan Air terjun Tirtan. Bagi Traveler yang berminat mengunjungi tempat ini dapat mengunjungi akun Instagram @explorealiantan