Jakarta, Haloindonesia.co.id – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah mulai berjalan sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah di Jakarta. Menurut dia, program ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi gizi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. “Ini menjadi motivasi penyemangat anak-anak kita untuk sekolah,”
“Makan Bergizi Gratis ini menjadi motivasi penyemangat anak-anak kita untuk sekolah dan juga mengurangi beban biaya yang dikeluarkan setiap keluarga untuk mempersiapkan makan siang untuk anak-anaknya,” kata Farah saat dihubungi, Rabu (8/1).
Farah pun mengapresiasi terlaksananya program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini. Di Jakarta sendiri sudah ada empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di beberapa lokasi, seperti SPPG Halim, Susukan Ciracas, Palmerah, dan SPPG Pulogebang Cakung.
“Setiap SPPG ini menyalurkan untuk beberapa sekolah misalkan di Halim menyalurkan ke delapan sekolah, di Ciracas menyalurkan ke sembilan sekolah, jadi rata-rata dari 8 sampai 13 sekolah. Manfaat yang diterima tentu biasanya kisaran hampir 3000 siswa di setiap SPPG-nya,” ujar dia.
Untuk mengukur efektivitas program ini, Farah menyarankan agar dilakukan survei secara berkala. Survei ini penting untuk melihat perubahan kondisi kesehatan anak-anak sebelum dan sesudah mengikuti program.
“Misalkan sejak diberikannya Makan Bergizi Gratis ini ada survei yang diberikan untuk melihat kondisi anak-anak saat ini baik dari kesehatan fisik mereka, mental dan juga emosional sehingga dari situ baru bisa menilai apakah efektivitas dari program ini seperti apa,” jelasnya.
Melalui program ini, Farah berharap gizi anak-anak bisa terpenuhi. Namun demikian, ia juga menyarankan agar penyediaan menu makanan MBG diminati oleh anak-anak sehingga para siswa bisa mengurangi keinginan mereka untuk membeli makanan yang kurang sehat.
“Jika memang anak-anak ini sudah mendapatkan makanan yang bergizi yang mengenyangkan dan memang enak buat anak-anak setidaknya itu mengurangi keinginan mereka untuk bisa jajan makanan yang kurang bergizi dan kurang memberikan manfaat,” tandasnya.