Jakarta, HALO Indonesia – NUS Enterprise, unit kewirausahaan dari National University of Singapore (NUS), dan Singapore Airlines (SIA) hari ini mengumumkan bahwa lima perusahaan startup telah lulus dari program Akselerator perdana SIA. Program Akselerator SIA adalah inisiatif bersama antara NUS Enterprise dan SIA, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan dalam sektor perjalanan, sekaligus menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan startup yang inovatif. Inisiatif ini menyatukan keahlian dan jaringan NUS Enterprise dalam ekosistem inovasi dan kewirausahaan Asia, dan kekayaan pengalaman SIA di sektor perjalanan dan penerbangan. Para perusahaan startup ini memperlihatkan berbagai solusi mereka pada ajang Innovfest Unbound 2019, sebuah festival di bidang inovasi terbesar dan telah memperoleh berbagai penghargaan di kawasan Asia Tenggara dan diselenggarakan oleh NUS Enterprise dan Unbound.
Program Akselerator SIA merupakan inisiatif yang dilaksanakan selama 10 minggu yang dimulai pada Januari 2019, di mana para perusahaan startup telah mempresentasikan usulan solusi-solusi mereka untuk menangani berbagai masalah yang diidentifikasi oleh SIA. Topik-topik permasalahan tersebut mencakup pelacakan pembuangan makanan dalam pesawat, integrasi ritel offline dan online yang mulus untuk menciptakan pengalaman belanja dalam penerbangan yang lebih baik, serta optimalisasi kapasitas kursi dan maksimalisasi pendapatan.
Lima perusahaan startup yang lulus dari program Akselerator perdana Singapore Airlines adalah:
1) airfree
2) F5Shift
3) Migacore
4) Traversel
5) Volantio
Rincian mengenai perusahaan startup dan solusi-solusi yang mereka kembangkan dapat dilihat pada Lampiran A.
Sebagai bagian dari program akselerator, para peserta telah menjalani program pendampingan, pembinaan, dan validasi yang dijalankan oleh NUS Enterprise yang mencakup bidang-bidang seperti penemuan pelanggan, identifikasi solusi teknologi, kecocokan pasar produk, dan kelayakan model bisnis. Peserta juga disediakan ruang inkubasi di The Hangar NUS Enterprise dan KrisLab milik SIA. Mereka bertemu secara rutin dengan para mentor dari unit bisnis SIA untuk mendapatkan wawasan guna menciptakan kecocokan solusi-masalah yang lebih baik. Fakultas NUS dari School of Computing dan Business School yang ahli dalam materi pelajaran di bidang-bidang termasuk robotik, intelegensi artifisial (AI), jaringan nirkabel, inovasi digital dan penciptaan usaha baru, juga berinteraksi dengan para peserta untuk memberikan saran khusus di ranah pengembangan produk dan upaya kewirausahaan milik mereka. Selain itu, peserta juga menghadiri kelas master, acara jejaring sosial, berbagai diskusi dan kunjungan lokasi di NUS Enterprise BLOCK 71, untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik tentang sektor penerbangan dan kewirausahaan di Singapura dan ASEAN.
Tim yang menyelesaikan SIA AppChallenge, salah satu hackathon digital terbesar untuk inovasi penerbangan, juga diundang untuk bergabung dengan Program Akselerator SIA. SIA AppChallenge edisi kelima diluncurkan pada 17 Juni 2019, mengundang para perusahaan startup dan inovator dari seluruh dunia untuk menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan bisnis dan mencari peluang baru di industri penerbangan. Rincian dari SIA AppChallenge dapat dilihat pada Lampiran B.
“Program Akselerator SIA adalah program yang sangat baik bagi para perusahaan startup dan pengusaha untuk menghasilkan dan mengomersialkan inovasi mereka ke tingkat selanjutnya bersama kami, dan kami bangga telah bermitra dengan NUS Enterprise serta menyaksikan kelulusan angkatan pertama dari program ini. Setelah menyediakan infrastruktur dan pelatihan guna mendorong inovasi mereka agar dapat menjadi prototipe yang layak, kami saat ini berharap untuk dapat menggabungkan solusi-solusi dari mereka untuk kami gunakan,” ungkap George Wang, Senior Vice President Information Technology, Singapore Airlines.
“Kami senang dapat bekerja dengan Singapore Airlines guna membantu menjembatani sektor penerbangan dengan komunitas kewirausahaan dan inovasi. Dengan menyatukan perusahaan startup teknologi dan berbagai perusahaan lain, secara bersama-sama kami mendorong pengembangan berbagai solusi yang dinamis untuk pasar global, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional, serta menghasilkan manfaat yang saling menguntungkan untuk semua, ” ungkap Profesor Freddy Boey, NUS Deputy President (Innovation & Enterprise).