Jakarta, Halo Indonesia – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membahas peluang kerja sama ekonomi digital dengan Menteri Teknologi dan Industri Turki, Mustafa Varank.Pembahasan itu berlangsung dalam penerbangan di ketinggian 41 ribu kaki menuju Istambul selama 17 jam usai pertemuan Menteri Digital Negara Anggota G-20 di Salta, Argentina, Minggu (26/08/2018).
“Saya dari Argentina baru pulang harusnya, tapi beruntung ada yang ngajak ada Menteri Turki bawa pesawat remote jet. Saya diajak dari Argentina Jam 07.40,” jelas Menteri Kominfo dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2018 yang diselenggarakan di Raffles Hotel Ciputra World I, di Jakarta, Senin (27/8/2018) malam.
Dalam pertemuan bilateral itu, kedua menteri membahas isu transformasi teknologi dan proyek-proyek modal ventura yang sukses di Indonesia. Tak hanya itu pembahasan juga dilakukan mengenai peluang kerja sama di bidang pertahanan antara kedua negara.
Sebelumnya Rudiantara dan Varank mengikuti pertemuan Menteri Digital Negara-negara Anggota G-20 di Salta, Argentina Kamis (24/08/2018) waktu setempat. Secara khusus Menteri Varank mengundang Menteri Rudiantara untuk bergabung dalam penerbangan menuju Istambul, Turki.
Dalam Sidang G20 Digital Economy Tingkat Menteri Digital 2018 yang berlangsung di Salta, Argentina, pada 23 s.d. 24 Agustus 2018, Menteri Kominfo Rudiantara bersama DELRI memasukkan inisiatif G20 IDEA Hub.
“Di Argentina saya bertemu beberapa menteri-menteri digital ekonomi saling diskusi bagaimana negara di dunia ini harus semangat khusus (berkaitan dengan) gini ratio. Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo, kita berhasil menurunkan tingkat gini ratio yang tadinya 40 persen menjadi 39 persen. Tapi di dunia ada yang mencapai 47 persen,” ungkapnya.
Indonesia, menurut Rudiantara berupaya menawarkan inisiatif ekonomi digital untuk mengurangi ketimpangan itu. “Salah satu yang mendorong penurunan gini ratio adalah bagaimana kita mampu mempromosikan ekonomi digital dari satu negara dengan tingkat pertama adalah sharing economy, kedua digitalisasi dan ketiga akselerasi dari inklusi keuangan,” jelasnya.
Inisiatif Indonesia terwujdu dalam IDEA Hub (Inclusive Digital Economy Accelerator Hub). Dalam bentuk portal online, IDEA Hub akan berisi beragam informasi serta pengetahuan model bisnis ekonomi digital. Platform repository digital itu diharapkan dapat bermanfaat untuk pemerintah, wiraswasta, UMKM, maupun kelompok masyarakat kelas bawah sehingga meminimalisasi angka kesenjangan sosial dan ekonomi.
Kementerian Kominfo menilai, model bisnis IDEA Hub juga sangat tepat untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi secara mondial yang bisa dikembangkan di negera-negara G20. Penerapannya diharapkan akan memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan di masing-masing negara.