Nabire, Haloindonesia.co.id – Masyarakat di Kabupaten Nabire dapat menggunakan Bandara Nabire yang baru dibangun pemerintah yang rencananya akan diresmikan pada 2023. Bandara Nabire yang baru ini akan menghadirkan konektivitas yang lebih efisien untuk mobilitas penumpang dan barang. Eksistensi Bandara Nabire ini butuh support dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah.
Pembangunan Bandara Nabire yang baru ini diperlukan dalam mendukung perkembangan dan peningkatan perekonomian, perdagangan dan pariwisata di Kabupaten Nabire. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten Nabire, Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan Kesepakatan Bersama untuk membangun, mengoperasikan, dan mengembangkan Bandara Nabire yang baru.
Pembangunan bandara baru di Kabupaten Nabire ini merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam menyediakan fasilitas umum untuk melayani masyarakat pengguna jasa angkutan udara ke dan dari Kabupaten Nabire. Bandara Nabire yang baru telah memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penerbangan untuk beroperasi di 2023.
Kepala Bandara Nabire Agus Heriyanto, ST. MM., mengatakan, pemindahan penerbangan dari bandara lama ke bandara baru di Kabupaten Nabire dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan dari dan menuju Kabupaten Nabire. “Bandara lama tidak optimal dalam memberikan layanan karena hanya dapat melayani satu sisi penerbangan pesawat. Bandara Nabire yang lama hanya memiliki panjang ruway 1.400 meter dan hanya memberikan layanan dari satu sisi penerbangan saja,” kata Agus, kepada Halo Indonesia, di Nabire, Papua, beberapa waktu lalu.
Agus menambahkan, melihat kondisi yang ada di bandara lama, akhirnya diputuskan untuk membangun Bandara Nabire yang baru dengan panjang runway 1.600 meter dan dapat didarati pesawat dari dua sisi karena areanya terbuka. “Pembangunan Bandara Nabire yang baru ini akan meningkatkan mutu pelayanan angkutan udara dari dan ke Kabupaten Nabire,” kata dia.
Bandara Nabire yang baru dibangun, memiliki luas lahan hampir 5 kali dari bandara lama. Bandara lama memiliki luas lahan 52 Ha dan bandara baru seluas 250 Ha. “Akan tetapi, sisi pelayanan penerbangan yang membedakan antara bandara lama dengan bandara baru. Bandara Baru Nabire dapat melayani dua sisi penerbangan. Sedangkan bandara lama hanya dapat melayani satu sisi saja. Di bandara lama tidak mungkin lagi untuk dikembangkan agar dapat didarati jenis pesawat berbadan besar, seperti Boeing atau Airbus,” jelas Agus.