Bengkulu, Halo Indonesia – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta kepada seluruh lapisan elemen masyarakat dan stekholder pemerintah serta TNI-Polri, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menyikapi darurat bencana banjir dan longsor disebagian besar wilayah Bengkulu secara bijak. Disamping itu, sinergi dari semua pihak juga dibutuhkan sebagai upaya evakuasi dan pemulihan pasca bencana nantinya.
“Sejak kemarin terjadinya bencana Provinsi Bengkulu bersama pemerintah kabupaten/kota kita telah mendirikan pos-pos pengungsian dan dapur umum di beberapa titik. Kita juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha, BUMD dan BUMN yang ada di Bengkulu, untuk bersama memberikan kontribusi bantuan dan dukungan,” terang Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dihadapan awak media pada Konferensi Pers Gubernur Bengkulu terkait Update Info/Perkembangan Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu, di BPBD Provinsi Bengkulu, Ahad (28/04).
Dengan kerusakan dan kerugian sumber daya akibat bencana ini, diakui Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, jelas pemerintah dan masyarakat Bengkulu sangat membutuhkan support dari pemerintah pusat, terkhusus yang paling utama dalam hal pemulihan ekonomi dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
“Tadi saya memang telah berkomunikasi langsung dengan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana, terkait titik-titik ruas jalan nasional maupun provinsi dan jembatan yang putus, saya kira ini betul-betul kita harapkan bantuan langsung dari pemerintah pusat dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena akan sangat mengganggu arus mobilitas masyarakat,” pungkasnya.
Update data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu per tanggal 28 April 2019 pukul 16:15 Wib, tercatat kerugian akibat bencana mencapai 138 Milyar Rupiah lebih, dengan rincian kerusakan rumah dan fasilitas lainnya seperti 184 rumah rusak berat dan ringan, 4 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 40 titik infrastruktur rusak berat dan terendam banjir (jalan, jembatan, oprit dan gorong), yang tersebar di 9 kabupaten/kota.
Selain itu 9 titik sarana prasarana perikanan dan kelautan di 5 kabupaten/kota rusak berat. Ternak mati sebanyak mencapai 211 ekor terdiri dari 106 sapi, kerbau 4 ekor dan kambing 101 ekor.
Sementara itu 15 orang dinyatakan meninggal dunia, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan dan 7 orang hilang dan masih dalam pencarian. Serta 12.000 orang mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak bencana. (Media Center Pemprov Bengkulu).