Jakarta, Haloindonesia.co.id – Sebagai langkah awal dalam mewujudkan penambahan rute Jabodetabek Residence Connexion (JRC) di 117 perumahan Bodetabek, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggandeng Dishub Provinsi DKI Jakarta dan BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebagai salah satu operator yang akan melayani rute-rute JRC tersebut. Pembahasan telah dilakukan dalam pertemuan antara Plt. Kepala BPTJ, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan perwakilan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Dalam pertemuan tersebut, Plt Kepala BPTJ Suharto menyampaikan Transjakarta telah menyatakan ketertarikannya untuk ikut ambil bagian sebagai operator pada sejumlah usulan rute pengembangan JR Connexion yang telah dimapping oleh BPTJ.
“Alhamdulillah, dari hasil pertemuan awal ini, Transjakarta telah tertarik sebagai operator pada 6 dari 117 rute baru JR Connexion yang telah kami petakan dengan jumlah 22 unit. Selain itu Transjakarta juga siap untuk ambil bagian dalam program kami lainnya, yaitu pengembangan rute Transjabodetabek pada 8 mall yang ada sekitar Bodetabek diantaranya Margocity Mall (Depok), Grand Serpong Mall (Tangerang) dan Mega Mall Ciputat (Tangerang Selatan). Total armada yang akan disiapkan adalah 18 unit”, ungkap Suharto.
Transjabodetabek merupakan pengembangan dari layanan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta. Layanan ini terdiri dari dua jenis, yaitu Transjabodetabek Reguler dan Transjabodetabek Premium. Keduanya melayani kebutuhan transportasi ulang alik masyarakat di seputaran Bodetabek menuju Jakarta dan sebaliknya. Saat ini, 4 mall yang eksisting telah dilayani Transjabodetabek adalah Mega City Bekasi (Bekasi), BTC Bintaro (Tangerang Selatan), Lippo Cikarang (Bekasi), dan TangCity Mall (Tangerang)
Transjabodetabek yang akan didukung oleh Pemprov DKI merupakan layanan Transjabodetabek Premium dengan origin yang dianggap potensial berdasarkan hasil analisa BPTJ yang dilakukan pada tahun 2023 lalu. Pemetaan dilakukan pada mall yang dianggap mempunyai fasilitas park and ride sehingga memiliki demand yang cukup tinggi untuk menjadi alternatif jika tidak memungkinkan melakukan penjemputan ke perumahan secara langsung.
Penambahan rute layanan JR Connexion dan Transjabodetabek merupakan bagian dari program BPTJ demi meningkatkan moda share angkutan umum massal untuk masyarakat. Sesuai target Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), salah satu indikator kinerja utama BPTJ adalah pencapaian moda share angkutan umum massal sebesar 60% di tahun 2029. Guna mencapai target tersebut, layanan JR Connexion dan Transjabodetabek menjadi salah satu inovasi untuk melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkotaan.
“Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan realisasi percepatan reformasi transportasi dalam rangka mengurangi kemacetan dan polusi di Jabodetabek. Di pertemuan selanjutnya kami akan membahas hal-hal teknis yang lebih detail sebelum melakukan penandatanganan MoU. Kami juga akan mengundang para pengembang, operator dan pihak mall untuk nantinya bisa merealisasikan penyediaan JRC, Transjabodetabek dan feeder LRT di wilayah Bodetabek” ujar Suharto
Demi mendorong masyarakat agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, Suharto mengungkapkan, angkutan umum massal adalah pilihan terbaik dan dapat diandalkan untuk aktivitas commuter.
“Kuncinya adalah pelayanan, jika masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat pasti akan berpindah ke angkutan umum massal.,” pungkasnya.