Beranda Frame Cegah Stunting, Sekjen Kemendagri Dorong PP-PAUD Bersama Pemerintah Berikan Standar Pelayanan Minimal

Cegah Stunting, Sekjen Kemendagri Dorong PP-PAUD Bersama Pemerintah Berikan Standar Pelayanan Minimal

BERBAGI
Cegah Stunting, Sekjen Kemendagri Dorong PP-PAUD Bersama Pemerintah Berikan Standar Pelayanan Minimal

Jakarta, Haloindonesia.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mendorong Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP-PAUD) untuk bersama-sama dengan pemerintah memberikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kepada masyarakat dalam rangka mencegah stunting.

Dia mengatakan, perhatian khususnya diberikan kepada remaja putri yang kelak menjadi ibu, serta balita. Remaja putri yang kekurangan gizi harus dibantu mendapatkan gizi yang baik. Kemudian ketika remaja putri memasuki masa kehamilan, pemeriksaan rutin juga harus tetap dilakukan.

“Kalau remaja tadi tidak sehat, menikah dan kemudian anaknya stunting terus masuk ke sekolah Ibu-Ibu, pusing nanti kan. Makanya kita harus kurangi itu, upaya ini adalah upaya kolaboratif dari depan, dari hulu sampai ke hilir. Nanti anak-anak yang sehat ini masuk ke dalam PAUD dia relatif sehat,” kata Suhajar pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakernas) I PP-PAUD di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Suhajar mengatakan, ketika ibu dan bayi yang dilahirkan sehat, maka akan meringankan beban kerja anggota PP-PAUD. Sebaliknya, jika kondisi kesehatan ibu dan bayi diabaikan, maka tugas PP-PAUD menjadi lebih berat ke depan.

Ia pun menekankan, saat ini mendidik generasi emas bukan lagi dimulai dari SD, tetapi dimulai sejak seorang remaja belum menikah.

“Jadi mulai dari remaja putri sebelum menikah itu sudah harus mulai kita kontrol. Setelah dia menikah, maka pada saat dia menikah dia wajib direkomendasi kesehatan. Jadi calon suaminya juga harus mendorong supaya ini calon istrinya sehat,” ungkapnya.

Dia menambahkan, guna mendukung program pencegahan stunting, pemerintah telah memprogramkan pendirian Puskesmas dan Posyandu yang cukup. Hal itu sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi SPM di bidang kesehatan, khususnya bagi daerah-daerah terpencil yang belum memiliki pusat kesehatan yang memadai.

“Bagaimana bisa menjangkau sampai ke rakyat terpencil tadi kalau kita hanya berbasis Puskesmas, (tentu) tidak bisa, (maka) harus sampai ke Posyandu. Kita menghitung berapa jumlah Posyandu di seluruh republik ini, jumlah Posyandu di republik ini 172 ribu lebih,” ujarnya.

Dia kembali menekankan, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan berbagai stakeholder seperti PP-PAUD. Dengan upaya itu diharapkan angka stunting bisa diturunkan, serta kebutuhan gizi ibu hamil dan balita dapat terpenuhi.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.