YOGYAKARTA, HaloIndonesia – Bila berkunjung ke jantung Kota Yogyakarta, singgahlah dahulu ke Festival Durian 2018. Silakan nikmati legitnya ‘Buah Raja,’ 6-7 Januari 2018. Khusus bagi anak yatim, boleh makan free sepuasnya.
Bagi Anda penikmat durian, sekaranglah momentumnya. Aneka jenis durian digelar di sepanjang Jalan Margoutomo (Mangkubumi), Yogyakarta, Sabtu (6/1) hingga Minggu (7/1). Mau rasa lokal atau impor? Hasil persilangan? Semuanya ada. Semuanya tersedia di festival ini.
Respon masyarakat pun sangat positif. Banyak yang antusias dengan event ini. “Festival ini sengaja digelar dua hari. Di sini banyak berkumpul para petani durian. Semuanyayati disantap oleh pecinta durian. Lokasinya juga strategis, ada di Tugu Jogja hingga Stasiun Kereta Api,” ungkap Humas Panitia Festival Durian 2018 Taufik Ridwan, Sabtu (6/1).
Yang perlu dicatat, event ini bukan sekedar pesta. Festival ini juga menyelipkan amal. Tagline yang dipakai pun keren ‘Anak Yatim Boleh Makan Durian Sepuasnya.’ Minggu (7/1) nanti, anak yatim dari Panti Asuhan Putri Aisyiyah dan Panti Asuhan Srandakan sudah mengkonfirmasi kehadirannya. “Kami ingin berbagi kegembiraan dengan anak-anak yatim tersebut. Mereka boleh makan semua jenis durian sampai puas. Kami juga mengundang para penghafal Quran dari Rumah Tahfidz Nur Hidayah. Semua kami ajak bergembira,” kata Taufik.
Festival Durian 2018 juga menggelar sarasehan. Mengusung tema ‘Durian Meningkatkan Kesejahteraan dan Perekat Bangsa’, acara ini menghadirkan para pelaku usaha durian. Lokasinya membaur dengan festival, yaitu Meeting Hall Aula KR, pukul 09.00-14.00 WIB.
Pembicaranya pun sangat lengkap dan kompeten. Motivator dan pakar pertanian ada. Mereka adalah Dwiyono Irianto (Motivator Bisnis), Sundoro Sastrowiratno (Pakar Pertanian), P. Winarno (Ketua Panitia Festival Durian), Irul (Juragan Durian Salaman), dan Khafid Sirotudin (Ketua Umum Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia/Aseibssindo). “Secara umum, festival ini di-support Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dan Institut Pertanian Yogyakarta. Untuk itu, kami mengadakan sarasehan sebagai sharing informasi banyak hal mengenai durian,” jelas Taufik.
Seperti apa topik bahasannya? Nanti akan ada cerita treatment bisnis durian di tahun ini agar makin manis. Ada juga sharing ilmu soal teknik merekayasa jenis baru durian. Yang tidak kalah penting, ada tips membuat petani durian sejahtera dan ikut menjadi perekat bangsa.
Sembari berbagi ilmu, penyelenggara juga membuka pendaftaran Lomba Durian. Event ini bebas diikuti petani perorangan atau kelompok. Syaratnya mudah, yaitu membayar pendaftaran Rp.250 ribu. Jangan lupa juga serahkan tiga buah durian yang akan dilombakan. “Pengumpulan durian mulai jam 13.00-17.00 WIB. Tempatnya tetap di Aula KR ini. Nah, durian yang dikumpulkan menjadi milik panitia. Khusus petani, pembayaran bisa dibarter dengan fasilitas lomba. Ada kaos, sertifikat, tiket sarasehan, stan jualan, makan, dan snack,” tegasnya.
Lomba Durian ini digelar bila peserta memenuhi kuota bawah 20 orang. Hadiahnya? Dijamin menggiurkan. Ada hadiah berupa uang tunai, piala, dan sertifikat. Selain Lomba Durian, para petani juga boleh ikut Festival Makan Durian, Minggu (7/1). Syaratnya, membayar biaya pendaftaran Rp.100 ribu bila dilakukan sehari jelang lomba. Atau, merogoh kantong Rp125 ribu apabila mendaftar pada hari-H. “Sebelum lomba, peserta akan dicek kesehatannya dahulu. Bila dinyatakan sehat, peserta akan mendapatkan dua buah durian. Durian harus dimakan di lokasi. Sebenarnya keluarga juga boleh makan. Kalau tidak habis, nanti akan disedekahkan,” ujarnya.
Waktu lombanya? Hanya 5 menit. Pemenang akan ditentukan dari berapa banyak buah durian yang dihabiskan. Biji durian atau pongge juga harus bersih. “Makan durian di tengah Kota Yogyakarta pasti jadi sensasi menyengkan. Yang tidak kalah penting, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama. Bisa belajar bagaimana memajukan industri durian. Ini luar biasa,” timpal Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)