Jakarta, Haloindonesia.co.id – Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo kembali menutup operasionalnya lantaran masih terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang masih terjadi hingga kini.
Pengumuman ini diposting melalui Instagram Bandara Komodo. Penutupan bandara tersebut sebelumnya telah dilakukan sejak 11 September 2024 dengan waktu operasional yang terbatas.
“Bandara Komodo tutup hingga pukul 20.00 Wita dikarenakan masih terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi,” tulis pengumuman Bandara Komodo dikutip dari Instagram @bandarakomodo, Rabu (13/11/2024).
Pihak bandara pun menyarankan kepada para penumpang yang telah terlanjur membeli tiket agar segera menghubungi maskapai untuk melakukan refund atau mengubah jadwal penerbangan (reschedule).
“Untuk informasi lebih lanjut mengenai penerbangan selanjutnya, Sobat Aviasi dapat menghubungi pihak maskapai terkait,” lanjut dari pengumuman tersebut.
Airnav Indonesia telah merilis bandara-bandara yang buka maupun tutup akibat terdampak di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bandara yang buka yakni Bandara Gewayantana Larantuka, Bandara Wunopito Lewoleba, Bandara Tambolaka, serta Waingapu.
Sedangkan bandara yang tutup yaitu Bandara Internasional Komodo, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Ende, Bandara Soa, dan Bandara Frans Sales Lega.
Untuk mengatasi angkutan penumpang dan logistik di sekitar wilayah yang terdampak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong angkutan laut.
“Selama beberapa bandara dan penerbangan berhenti sementara, angkutan laut menjadi alternatif dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (11/11/2024).
Saat ini, telah dilakukan penyesuaian rute pada KM Egon yang reguler melayani rute Waingapu-Lembar menjadi Labuan Bajo-Lembar.
Kemudian, kapal RoRo milik Dharma Lautan yang sandar di Labuan Bajo pada 11 dan 12 November 2024 akan diberi dispensasi jumlah penumpang sesuai banyaknya alat keselamatan yang tersedia.
Kapal cepat juga dikerahkan melayani rute Labuan Bajo-Sape, untuk selanjutnya diarahkan menuju Bandara yang tidak terdampak seperti Bima atau Lembar.