Jakarta, Haloindonesia.co.id – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mendorong pengentasan kemiskinan ekstrem melalui Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) atau yang biasa disebut Jakarta Enterpreneur (Jakpreneur). ” berdampak langsung pada peningkatan omzet,” Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, program ini merupakan salah satu strategi kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin ekstrem, miskin, dan rentan miskin di Jakarta.
Ia menyampaikan, Dinas Sosial DKI Jakarta telah melaksanakan pendampingan kewirausahaan kepada 1.452 UMKM binaannya selama 2024, yang meliputi pelatihan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, hingga fasilitasi permodalan.
“Pendampingan ini bertujuan mempercepat pertumbuhan usaha masyarakat melalui pelatihan teknis dan non-teknis, serta pemberian bantuan peralatan usaha. Salah satunya, kami memberikan seperangkat alat masak untuk UMKM kuliner dan mesin jahit bagi penyandang disabilitas yang bergerak di bidang jahit,” ujar Premi, Selasa (7/1).
Ia menjelaskan, Dinas Sosial DKI Jakarta juga menggandeng berbagai pihak mendukung pelaksanaan pembinaan UMKM seperti, Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD), Universitas Negeri Jakarta, PT Jaya Fermex, Otoritas Jasa Keuangan, Bank DKI dan Netsme.
Premi menjelaskan, kolaborasi ini memungkinkan binaan untuk mendapatkan pelatihan teknis seperti tata boga dan menjahit, serta pelatihan non-teknis seperti digital marketing, penyusunan laporan keuangan, desain kemasan dan foto produk. Ia mengatakan, tak hanya menyasar masyarakat biasa, Jakpreneur Dinsos DKI juga membidik penyandang disabilitas untuk dilatih menjadi wirausaha mandiri dan mapan.
“Pendamping Jakpreneur Dinas Sosial DKI Jakarta memberikan pendampingan langsung, mulai dari penerbitan perizinan usaha seperti IUMK, PIRT, hingga sertifikat halal. Selain itu, sistem e-order yang dikembangkan telah membantu memperluas pasar produk UMKM,” katanya.
Premi menyampaikan, hingga akhir 2024, terdapat 71 UMKM binaan Jakpreneur Dinas Sosial DKI Jakarta yang terdaftar secara aktif sebagai penyedia barang di sistem e-order tersebut.
Ia menjelaskan, Dinsos DKI Jakarta juga rutin mengadakan kurasi terhadap produk binaan dengan melibatkan kurator profesional di lima wilayah kota administrasi maupun kurasi yang diselenggarakan oleh Dinas PPKUKM di Jakarta Creative Hub untuk mendapatkan wawasan lebih luas terkait pengembangan kualitas produk.
Selain itu, binaan secara aktif berpartisipasi dalam berbagai bazar dan kegiatan business matching yang mempertemukan pelaku usaha besar dengan pelaku usaha kecil dan menengah.
“Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan omzet UMKM binaan,” ucapnya.
Premi menambahkan, target utama Jakpreneur pada tahun 2025 adalah peningkatan kualitas pembinaan. Ia berharap, melalui berbagai langkah strategis ini Dinas Sosial DKI Jakarta berkomitmen menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif, dengan memberdayakan masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan yang berkelanjutan.
“Kami berharap program ini memberikan dampak nyata pada pengembangan usaha binaan, sehingga lebih banyak UMKM yang dapat naik kelas dan meningkat kesejahteraannya,” tandasnya.