Pegunungan Bintang, Haloindonesia.co.id – Perkembangan jasa angkutan udara di Bandara Oksibil, yang terletak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pasca Covid-19 mulai berangsur pulih dari yang sebelumnya hanya 20 pergerakan (takeoff atau landing) menjadi 30 hingga 36 pergerakan perhari, yang lebih banyak di dominasi dengan pesawat cargo.
Kepala Bandara Oksibil Agus Hadi, mengatakan, saat ini Bandara Oksibil melakukan pelayanan untuk penerbangan komersil dan penerbangan perintis. “Khusus pelayanan penerbangan berjadwal penumpang di Bandara Oksibil dilayani oleh PT Trigana Air Service dengan rata-rata 1 frekuensi perhari menggunakan pesawat ATR-42 Series, dan sebagian dilayanani dengan penerbangan perintis dengan rute Oksibil-Wamena (1x seminggu), Oksibil-Boven Digoel (2x seminggu) dan Oksibil-Dekai (1x seminggu) yang dilayani oleh operator PT ASI Pudjiastuti dan PT Nasional Global Transport,” jelas Agus, kepada Halo Indonesia, melalui keterangan resmi, Rabu (19/7/2023).
Pengembangan Bandara Oksibil
Bandara Oksibil merupakan bandara yang berkembang dengan trafic yang cukup pada sehingga akan banyak dilakukan rencana pengembangan bandara baik dari airside maupun land side pada tahun mendatang.
Pada saat ini bandara oksibil memiliki fasilitas sisi udara berupa landas pacu dengan dimensi 1600 m x 30m, apron 120m x 75m, taxi way 75 m x18 m. “Fasilitas sisi darat berupa bangunan gedung terminal, gedung perkantoran, gedung power house, perumahan dinas serta masih banyak lagi fasilitas pendukung lainnya baik elektronik dan alat besar pendukung kegiatan operasional bandara,” ujar dia.
“Dengan dikembangkan Bandara Oksibil diharapkan dapat meningkatkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara serta semakin membuka peluang kompetisi antar maskapai penerbangan untuk melakukan pelayanan di Kabupaten Pegunungan Bintang sehingga dapat meningkatan perekonomian,” pungkas Agus.