Surabaya, Haloindonesia.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali menyematkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalencana Karya Satya kepada 625 guru di Gedung Negara Grahadi, Rabu (3/5/2023).
Penyematan tanda kehormatan tersebut dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama digelar pada pukul 09.00 WIB, kemudian sesi kedua pada pukul 11.00 WIB, dan sesi terakhir digelar pada pukul 15.00 WIB.
Menariknya, setiap kali menyematkan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya di dada kiri guru penerima, Gubernur Khofifah selalu menyampaikan terimakasih atas dedikasinya.
“Setiap menyematkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalencana Karya Satya di antara panjenengan, terdengar atau tidak terdengar, saya membaca Bismillah. Kenapa? Supaya kasih sayangnya Allah turun kepada panjenengan semua,” kata Gubernur Khofifah.
Selain teriring doa, Gubernur Khofifah juga menyampaikan terimakasih atas dedikasinya kepada setiap penerima SLKS ini. Hal ini juga terkandung makna terima kasih teruntuk para guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdi puluhan tahun demi mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga berpesan agar para guru tak pernah lelah mendoakan semua murid-muridnya. Termasuk murid-murid yang acapkali dianggap nakal. Sebab, bagi Gubernur Khofifah “Nakal” itu dianggap N-Akal alias akalnya tidak terbatas.
“Dari dulu saya menterjemahkan nakal itu N-Akal atau akalnya tidak terbatas. Hanya karena mungkin pintunya yang harus dibukakan dengan pintu pintu kebaikan. Salah satu yang membukakan pintu kebaikan itu ya panjenengan semua,” kata Gubernur Khofifah.
“Oleh karena itu, banyak ulama-ulama kita kalau mendoakan guru dan murid itu menjadi satu rangkaian di dalam doa-doanya. Karena kita tidak hanya melihat dari prestasi-prestasi yang diraih namun juga bagaimana ilmunya manfaat barokah dan membawa manfaat bagi orang lain,” tambahnya.
Gubernur Khofifah melanjutkan, tak jarang ditemui murid pintar namun trouble maker di sekolah. Sudah menjadi tugas para guru untuk mendidik anak anak tersebut di sekolah sehingga mereka pintar dan berkarakter.
Salah satunya dengan mendoakan agar para murid kelak menjadi insan cerdas, bertaqwa, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan membukakan pintu-pintu solusi, juga rizki dari pintu mana yang kita tidak duga. Bisa berupa materi, bisa juga berupa keluarga yang harmonis, anak-anak yang sholeh sholehah, baik anak kandung maupun anak didik kita. Kelak ketika anak-anak kita sukses mereka juga akan mengingat gurunya dan mendoakan para gurunya,” jelas Gubernur Khofifah.
“Hal-hal seperti ini mungkin tidak ada di dalam koridor mata pelajaran tertentu. Karena ini koridornya adalah koridor sosial spiritual,” ujarnya.
Terakhir, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas pengabdian para guru. Ia berharap pengabdian tersebut bisa menjadi amal jariyah yang tidak terputus baik di dunia hingga di akhirat.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63/TK/Tahun 2022 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya terdapat 4.037 guru di Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan Satyalencana Karya Satya. Dan Gubernur Khofifah ingin menyematkan tanda kehormatan tersebut secara langsung kepada seluruh guru penerima sebagai bentuk rasa hormat kepada para guru.
Hal ini menjadi momen istimewa tersendiri bagi para guru penerima Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya. Salah satunya Yuni Lukitasari, guru SMKN 3 Jombang yang telah mengabdi selama lebih dari 10 tahun. Ia mengaku terharu sebab orang nomor satu di Jatim berkenan menyematkan tanda kehormatan tersebut secara langsung di dada kirinya.
“Yang membuat saya dan para guru lainnya tak kuasa membendung air mata karena kami diundang ke sini (Gedung Negara Grahadi) dan ibu Gubernur berkenan menyematkan langsung satu per satu kepada kami,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertamanya datang ke Gedung Negara Grahadi dan bertemu langsung dengan Gubernur Khofifah.
“Semoga Ibu Gubernur sehat-sehat selalu. Serta jangan lelah menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana bagi kami, warga Jatim,” tandasnya.