Langkat, Halo Indonesia – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri panen raya jagung dan pedet (anak sapi) di Desa Purwobinangun, Kecamatan Bingai, Langkat, Senin (1/4). Pada kesempatan tersebut Edy mengimbau Bupati Langkat Terbit Rencana agar segera menyediakan lahan untuk kawasan terpadu.
Lahan tersebut digunakan untuk beberapa keperluan, mulai dari peternakan sapi, pabrik pupuk hingga pakan ternak. “Secepat mungkin beliau siapkan lahan itu, kita pakai untuk ternak sapi dan di sampingnya akan ada pabrik pupuk yang menampung kotoran sapi, pabrik itu mencetak pupuk organik dan satu pabrik lagi untuk membuat pakan ternak, sehingga jagung itu dijual tidak terlalu jauh karena pabrik ini yang akan menampung,” kata Gubernur.
Saat ini panen jagung untuk 1 hektare mencapai 7 – 8 ton dengan total jumlah 1,7 juta ton pertahun. Ke depan Edy menginginkan jumlah tersebut meningkat menjadi 8 sampai 12 ton per hektare, sehingga produksi jagung Sumut menjadi 2,5 juta ton.
Dikatakan Edy, tanah Sumatera Utara begitu subur. Ia mencatat baru ada 3 daerah yang berpotensi besar dikembangkan karena lahan yang subur. Di antaranya Humbang Hasundutan, Langkat dan Tanah Karo. “Saya lihat seperti ini tidak alasan kita untuk tidak sejahtera, kalau tidak sejahtera berarti ada yang salah, saya mau ke depan benar-benar,” kata Edy.
Mengenai harga jagung yang langsung turun begitu panen raya, Edy mengatakan ke depan Pemerintah Provinsi Sumut akan menganggarkan dana ketahanan pangan untuk menanggulangi hal tersebut. “Dana untuk menetralisisir harga tersebut nanti akan dianggarkan tahun 2020,” kata Edy.
Mengenai konsumsi sapi masyarakat Indonesia khususnya Sumut yang masih rendah, Edy mengharapkan ke depan daging sapi bisa didapatkan rakyat dengan harga yang terjangkau. Sehingga gizi anak Indonesia khususnya Sumut bertambah lantaran anak Indonesia adalah pilar bangsa untuk masa depan.
“Saat ini rakyat kita makan daging baru setengah kilo per orang, Malaysia sudah 8 kg, Eropa sudah sampai 28 kg,” kata Edy.
Kadis Pertanian Provinsi Sumut Azhar Harahap mengatakan panen jagung kali ini di Purwobinangun meliputi lahan 192 hektare, dengan panen sekitar 7 – 8 ton per hektare. Sedangkan untuk produksi jagung Sumut tahun 2019 ditargetkan menapai 1,7 juta ton. “Sementara itu peningkatan produksi dilakukan melalui pemberian bantuan bibit, alat pertanian dan pupuk sehingga 2 tahun belakangan bisa surplus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut Dahler Lubis mengatakan pada tahun 2019 ditargetkan inseminasi sapi sebanyak 180 ribu ekor. Diharapkan dari inseminasi tersebut lahir pedet sebanyak 90 ribu ekor. Langkat adalah kabupaten dengan sentra produksi pedet terbesar di Sumut, disusul Deliserdang dan Serdangbedagai. Sedangkan untuk pedet yang dipanen kali ini diantaranya hasil inseminasi tahun 2017, hasilnya 60 ribu pedet.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sri Widayati, Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rassa serta petani dan peternak.**