Jakarta, Halo Indonesia (17/01/2019) – Bupati Halmahera Utara Ir. Frans Manery bersama beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyaksikan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PT. Hibualamo Jaya (BUMD) yang diwakili oleh direkturnya Deky Iwisara dengan Globalports PTE LTD yang diwakili oleh salah satu anggotany Henry Teh Kok Kheng, CEO & President Digiland di Centennial Tower Jakarta, Kamis (17/1). Perjanjian antara BUMD Kabupaten Halmahera Utara dengan investor asal Singapuran ini berisi tentang kerjasama investasi untuk membangun infrastruktur di Halmahera Utara yang meliputi pembangunan pelabuhan, infrasturktur perikanan dan infrastruktur di sektor pariwisata. Pembangunan infrasutruktur pariwisata diharapkan mampu mendatangkan 500.000 wisatawan ke Halmahera Utara.
Hadir juga pada acara ini Ketua DPRD Kabupaten Halmahera Utara Yulius Dagilaha, S.H yang didampingi oleh para wakil ketuanya, Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara Alien Mus, juga Mark Vernon Tuck, Founder Paradise Property Group yang telah sukses membangun sejumlah property di Bali. Penandatanganan HoA ini adalah kelanjutan dari MoU yang telah disepakati sebelumya pada Juli 2018.
Frans sangat gembira karena tahap demi tahap investasi ini dapat cepat dilalui. Dengan adanya investasi yang cukup besar Frans berharap nantinya Kabupaten Halmahera Utara akan setara dengan Kabupaten-Kabupaten lain yang telah maju. Investasi juga akan mendorong manfaat di sektor ekonomi yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Tentu saja investasi ini banyak manfaatnya secara ekonomi. Saya juga ingin agar Kabupaten Halmahera Utara segera bangun hingga sejajar dengan Kabupaten-kabupaten lain yang sudah maju,” kata Frans.
Kedatangan investor ke Halmahera Utara disambut baik dan mendapatkan pujian dari berbagai pihak. Ketua DPRD Kabupaten Halmahera Utara menyambut dengan tangan terbuka dan siap mendukung penuh apa rencana investor.
“Saya menyambut baik adanya perjanjian ini. Saya berserta jajaran akan mendukung penuh agar investasi ini dapat berlangsung dengan baik dan membuahkan manfaat bagi masyarakat sebagaimana yang kita inginkan,” sambut Yulius Dagilaha.
Mengingat investasi besar ini akan mencakup pembangunan di berbagai sektor dalam jangka waktu yang panjang, maka DPRD Provinsi juga akan memberikan dukungan berupa payung hukum agar investasi ini dapat terus berjalan sebagaimana yang direncanakan, dan tidak melenceng sehingga mengakibatkan konflik di masa yang akan datang.
“Kami akan menyiapkan payung hukum yang jelas agar nantinya investasi seperti ini akan lebih mudah dijalankan tanpa perizinan yang rumit dan meminimalisasi konflik dimasa depan. Ini adalah investasi besar dengan kurun waktu yang panjang dan dengan pihak luar (negeri). Maka itu harus disiapkan segala sesuatunya dengan detil agar nanti tidak ada muncul permasalahan,” ujar Alien Mus.
PT. Hibualamo Jaya adalah BUMD yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan , perikanan dan perdagangan umum. Sedangkan Global Ports PTE LTD adalah perusahaan yang berpengalaman mengelola pelabuhan. Investasinya dikembangkan dari Eropa hingga ke Asia. Baru-baru ini Global Ports juga menanamkan modalnya di Aceh dengan membangun pelabuhan di Sabang. Tidak hanya mengurusi kargo, pelabuhan ini juga akan melayani kapal-kapal penumpang. Bahkan dalam sea-planes yang ditawarkan nantinya pelabuhan Sabang bisa menjadi pintu masuk bagi wisatawan dari dan menuju destinasi lain di Asia Tenggara seperti Phuket atau Langkawi dengan kapal amphibi.
Frans sangat berharap investor-investor dapat mengelola investasinya secara baik sehingga membawa banyak manfaat bagi masyarakat Halmahera Utara. Berkembangnya infrastruktur akan memunculkan lapangan-lapangan pekerjaan baru. Untuk itu Frans berharap para pemuda di Halmahera Utara lebih kreatif untuk mengembangkan diri dan memiliki daya saing yang tinggi agar dapat turun tangan langsung membangun daerahnya.
Halmahera Utara memiliki destinasi-destinasi wisata yang sangat menarik. Laut yang bersih, pantai yang indah dengan biota laut yang masih asri tersebar tersebar di Tobelo, Kao, Galela maupun Lolada Utara. Kesemuanya adalah spot-spot yang sangat diminati oleh wisatawan khususnya dari mancanegara. Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai maka wisatawan dapat lebih mudah mengakses destinasi-destinasi tersebut. Karena menurut Henry, infrastruktur yang ada sekarang ini belum cukup untuk mendatangkan wisatawan.
Melihat potensi laut yang tinggi namun belum dimanfaatkan dengan maksimal, Henry sangat tertarik untuk mengembangkan Hakmahera Utara.
“Potensi laut dan wisatanya sangat bagus, sangat menjanjikan untuk dikembangkan. 500.000 wisatawan bukanlah hal yang sulit, namun tanpa infrastruktur yang baik angka tersebut akan sulit dicapai. Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan investasi yang besar untuk membuat antar pulau dapat terhubung, dan kami sangat berpengalaman untuk hal tersebut,” kata Henry.
Pariwisata sangat berpotensi untuk menumbuh kembangkan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Untuk itu Frans mempersilahkan para investor mengembangkan infrastruktur yang memadai di destinasi-destinasi wisata untuk memancing para wisatawan. (*)