Beranda Daerah Kabupaten OKU Siap Berkolaborasi Dengan Semua Dalam Meningkatkan Pembangunan

Kabupaten OKU Siap Berkolaborasi Dengan Semua Dalam Meningkatkan Pembangunan

BERBAGI
Kabupaten OKU Siap Berkolaborasi Dengan Semua Dalam Meningkatkan Pembangunan

OKU, Haloindonesia.co.id – Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan,  dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah Kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu.

Sesuai dengan semangat Otonomi Daerah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347), pada tahun 2003 Kabupaten OKU resmi dimekarkan menjadi tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) dengan Ibukota Martapura; Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) dengan Ibukota Muaradua dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan Ibukota Baturaja.

Saat ini Kabupaten OKU dipimpin oleh Penjabat (PJ) Bupati H. Teddy Meilwansyah yang secara resmi dilantik oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru,  pada Kamis (23/06). Pelantikan yang digelar di Griya Agung Palembang ini diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pengambilan sumpah jabatan, penyematan tanda pangkat jabatan, penyerahan SK, dan penandatangan pakta integritas.

Bupati H. Teddy Meilwansyah mengatakan, dalam dua tahun terakhir pembangunan di Kabupaten OKU mengalami berbagai tantangan, diantaranya pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2021. “Sejak 2020 hingga 2021 setiap daerah di Indonesia, baik pemerintahan Kabupaten/Kota mengalami refocusing anggaran terkait penangan pandemi Covid-19. Hingga 2022, kami tetap melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten OKU,” jelas Teddy, kepada Halo Indonesia, beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, dengan adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 maka beberapa program pembangunan dilakukan evaluasi hingga penundaan sampai kondisi pandemi tidak mengalami lonjakan kembali. “Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Amerika Serikat sudah mencabut pandemi Covid-19. Mungkin tahun depan pandemi Covid-19 sudah dapat dicabut di Indonesia,” ujar dia.

Ragam Program Pembangunan

Menurut Teddy, Kabupaten OKU memiliki banyak program pembangunan yang telah direncanakan di 2022. Salah satunya program Agro Techno Park di Kecamatan Semidang Aji. “Agri Techno Park merupakan salah satu program proyek pembangunan di sektor pertanian agar masyarakat di Kabupaten OKU benar-benar bisa merasakan dan memanfaatkan pembangunan,” kata dia.

Program Agro Tech Park akan mengintegrasikan pola pertanian, mulai dari hulu hingga hilir dengan memanfaatkan teknologi yang ada. “Kami sudah melakukan MoU dengan IPB Bogor dan akademisi lokal. Akan tetapi dengan keterbatasan anggaran maka proyek ini terpaksa kami tunda terlebih dahulu,” jelas Teddy.

Sebagai gantinya, menurut dia, Saat ini Kabupaten OKU melaksanakan program yang normal-normal saja dan bersifat mercu suar.”Meskipun tidak dapat maksimal, tetapi program tersebut kami lakukan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Teddy.

Lanjut dia, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa sehingga semua sumber daya yang ada diarahkan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten OKU. “Bersama-sama teman-teman TNI, Polri, Dinas Kesehatan, BIN, dan pihak terkait kami berupaya menekan angka penyebaran Covid-19. Alhamdulillah sudah beberapa bulan terakhir Kabupaten OKU sudah masuk PPKM Level 1 dengan angka terkonfirmasi Covid-19 zero (nol),” ucap Teddy.

Potensi Kabupaten OKU

Menurut Teddy, Kabupaten OKU memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti geothermal, minyak dan gas. Di sisi lain, Kabupaten OKU juga memiiki potensi perkebunan, seperti kelapa sawit, karet dan palawija. “Kami juga memiliki potensi destinasi wisata yang luar biasa yang tersebar di hampir seluruh kecamatan, diantaranya Sungai Ogan, Goa Putri dan Goa Harimau, Air Terjun Kambas, dan Air Panas Gemuhak,” ucap dia.

Teddy menambahkan, potensi wisata yang paling menarik dan menjadi unggulan Kabupaten OKU adalah Goa Harimau yang dapat menjadi destinasi wisata go international. “Di dalam Goa Harimau terdapat fosil manusia purba yang usianya lebih tua dibanding fosil manusia purba dari Sangir. Peneliti asal Jerman sudah hadir di Goa Harimau untuk melakukan penelitian. Destinasi wisata ini yang akan kami angkat ke level internasional,” jelas Teddy.

Akan tetapi, dia mengatakan, akibat pandemi Covid-19, kami mengalami kendala untuk mempromosikan destinas Goa Harimau ke internasional. “Teman-teman dari Jerman pun tidak dapat datang ke lokasi ini. Boleh dikatakan selama 2 tahun terakhir program ini terhenti,” kata dia.

Teddy menambahkan, kami tidak memiliki wisata pantai dan laut tetapi memiiki wisata sungai sehingga Kabupaten OKU mengembangkan nature tourism yang teintegrasi di 2022. “Kami memiliki satu area wisata yang berdekatan, berdampingan, dan berbeda-beda. Seperti Kecamatan Ulu Ogan yang memiliki wisata sungai yang kami sebut Belanting River Tubing Kelumpang,” ujar Teddy.

Saat ini, menurut dia, pengembangan wisata terintegrasi terkendala kesiapan infrastruktur, terutama akses jalan raya dan penerangan jalan yang belum memadai. “Kami sudah meminta bantuan kepada Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan  dengan meminta PJUTS (penerangan jalan umum tenaga surya). Kami juga mengusahakan dengan APBD yang kami miliki untuk membangun PJUTS sehingga nantinya ada sharing anggaran sehingga percepatan pembangunan infrastruktur dapat ditingkatkan,” ucap dia.

Kolaborasi dan Sinergi

Dinas Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu terus berupaya mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya. Keterbatasan anggaran menjadi alasan klasik terhadap kemajuan pengembangan wisata. Butuh peran semua pihak dalam upaya mencari dukungan anggaran bagi pengembangan wisata di Kabupaten OKU.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Drs. Topan Indra Fauzi, MM., mengatakan program pengembangan wisata di Kabupaten OKU menghadapi tantangan dari pandemi Covid-19. “Meskipun kami memiliki beragam program pengembangan destinasi pariwisata akan tetapi menghadapi keterbatasan anggaran akibat refocusing penanganan Covid-19,” kata Topan.

Saat ini, menurut dia, Dispar Kabupaten OKU hanya menjalankan program rutin akibat keterbatasan anggaran. “Misalkan pengembangan Goa Puteri, Pemilihan Putra dan Putri Sriwijaya, dan Fashion Show Batik asli Baturaja. Dan rencananya Nopember 2022 akan digelar Festival Musik,” jelas Topan.

Lanjut dia, untuk menyikapi keterbatasan berbagai program yang telah dan akan kami laksanakan dengan melakukan kolaborasi dengan pihak ketiga. “Jadi kami melakukan kegiatan tidak menggunakan APBD  tetapi menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan, misalkan perusahaan rokok Djarum untuk Festival Musik,” ungkap Topan.

Seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19, sektor pariwisata di 2022 mulai kembali menggeliat. Kunjungan wisatawan domestic mulai mengalami tren kenaikan dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir saat pandemic Covid-19. “Kunjungan wisatawan domestik mengalami kenaikan tetapi wisatawan mancanegara belum ada. Sebelum munculnya Covid-19 ada beberapa kunjungan wistawan mancanegara, seperti wisatawan asal Jerman yang melakukan penelitian di Goa Harimau,” kata Topan.

Ke depan, lanjut dia, jika ada anggaran kami akan memfokuskan promosi ke Jerman. “Pekerjaan rumah kami dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten OKU adalah mencari anggaran. Memang bukan pekerjaan mudah. Tetapi ini harus kami lakukan untuk mensiasati pengembangan pariwisata di Kabupaten OKU,” imbuh Topan.

Dukungan Masyarakat

Teddy menambahkan, masyarakat sangat mendukung dan peduli terhadap pembangunan di Kabupaten OKU. “Kendala dan tantangan yang paling klasik saat ini adalah ketersediaan anggaran sebab APBD Kabupaten OKU tidak besar jika dibandingkan kabupaten lainnya. Dengan jumlah masyarakat dan cakupan luas wilayah yang cukup besar tidak mungkin semua anggaran di fokuskan untuk pengembangan pariwisata,” ungkap dia.

Untuk itu, Teddy menambahkan, kami terus berupaya mencari celah untuk mendapatkan sumber pendanaan dengan berkoordinasi dengan beberapa kementerian dan sebagainya untuk membangun Kabupaten OKU. “Kami berharap mereka dapat mengucurkan dan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan masyarakat Kabupaten OKU,” kata dia.

Teddy mencontohkan, kami memanfaatkan jejaring di Kementerian Perikanan untuk mendapatkan mesin pembuat pakan ikan. “Pada tahun 2023, Kabupaten OKU ditargetkan menjadi Kampung Perikanan. Kami tidak malu-malu untuk membuka ruang silaturahmi dan koordinasi semua pihak dalam membangun Kabupaten OKU,” pungkas Teddy. (***)

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.