Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) mengajak warga Indonesia untuk berwisata di dalam negeri saja imbas melemahnya nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS.
Hal itu disampaikan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam acara bertajuk “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Dia menjelaskan dengan meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara melalui menunda perjalanan ke luar negeri dan berwisata #DiIndonesiaAja dapat menguatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari sisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Upaya lainnya untuk mendatangkan devisa yaitu dengan mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak ke Indonesia.
“Wisnus (wisatawan nusantara) ini penting, ibaratnya kantong kanan dan kantong kiri, terjadi pergerakan ekonomi antar kantong. Sementara, jika wisman (wisata mancanegara) itu ibaratnya kantong uang yang bertambah (devisa),” kata Nia.
Tak dapat dipungkiri, sektor pariwisata merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia dan menjadi penyumbang devisa utama.
“Oleh karena itu saya ingin sampaikan berliburlah di Indonesia. Karena ketika kita berlibur ke luar negeri artinya devisa kita bocor, padahal kita perlu banget devisa. Kita perlu menambah devisa dengan meningkatkan wisman,” lanjut Nia.
Saat ini wisata nusantara memiliki tingkat belanja yang cukup tinggi ketika berlibur, di antaranya 22,82 persen untuk akomodasi, 17, 69 persen untuk makanan dan minuman, 20,93 persen untuk angkutan, 9,33 persen di cendera mata, pengeluaran untuk belanja 8,24 persen, dan untuk jasa hiburan 7,28 persen.
“Wisnus sudah mulai ada perubahan kalau dahulu menginap di rumah saudara karakteristiknya, sekarang tidak, mereka sudah menggunakan hotel. Selain itu, konsumsi makanan yang dahulu membawa bekal, kini mereka pergi ke resto atau tempat makan”, jelas Nia.
Menurutnya, wisnus dan wisman dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Keduanya memiliki peranan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pergerakan wisnus dapat membantu pergerakan ekonomi sedangkan pergerakan wisman untuk meningkatkan devisa. (ARS)