Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan melakukan kick-off event Tourism Working Group G-20 2022 yang diselenggarakan pada 14 Februari 2022, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, sebagai tanda dimulainya presidensi Indonesia dalam G20 Tourism Working Group (TWG).
Hal ini juga sebagai wujud simbol kebangkitan ekonomi dan kepulihan sektor pariwisata dengan semakin terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
Kick-off TWG akan diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Perwakilan Italia dan India sebagai troika yaitu pemegang presidensi sebelum dan sesudah Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022), menyampaikan Kemenparekraf telah mendapatkan kehormatan melaksanakan event skala internasional sebagai leader pada Tourism Working Group (TWG) yang merupakan salah satu working group dari Presidensi Indonesia pada KTT G-20 2022.
“Kick-off TWG G-20 ini sebagai penanda resmi dimulainya kerja dari Working Group Bidang Pariwisata sebagai salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Working Groups lainnya di bawah Presidensi G-20 2022,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa Kemenparekraf sebagai pengampu TWG akan bertugas menjadi pemimpin untuk memicu kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan sektor yang sangat terdampak oleh pandemi COVID-19.
“Ini adalah sebuah kesempatan luar biasa untuk menunjukkan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia dapat memimpin dunia dalam penyelesaian masalah Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dunia melalui pengalaman atau best practices yang Indonesia telah lakukan selama ini dalam menghadapi pandemi global,” ujar Sandiaga.
Dalam TWG G-20 2022, Kemenparekraf akan mencoba menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan dengan berfokus pada 5 Line of Actions di antaranya, Pengembangan Sumber Daya Manusia; Invoasi Melalui Digitalisasi; Pemberdayaan Perempuan dan Generasi Muda; Rehabilitasi, Konservasi dan Pemeliharaan Lingkungan; serta Investasi di Sektor Pariwisata dan Digital.
“Diharapkan dari apa yang dikerjakan dari TWG G-20 ini akan menghasilkan kesepakatan bersama di antara negara-negara G-20 guna mengatasi tantangan yang ada secara menyeluruh dengan mengedepankan kebersamaan dan sustainability,” ujarnya.
Sandiaga juga berharap bahwa TWG G-20 ini dapat menghasilkan sesuatu program konkrit yang dapat dikerjasamakan antar negara yang bergabung dalam G-20.
“Harapan kami dari kick-off TWG ini menghasilkan sesuatu program yang konkrit berdasarkan best practices dan dapat dikerjasamakan antar negara anggota sesuai dengan arahan Presiden,” kata Sandiaga.
Indonesia memegang Presidensi pada G-20 setelah pada 2021 Presidensi dipegang oleh Italia. Presidensi ini telah dimulai sejak 1 Desember 2021 dan akan berlanjut hingga 31 November 2022.
Tema yang diusung dalam KTT G-20 kali adalah “Recover Together, Recover Stronger” di mana dalam hal ini Indonesia sebagai tuan rumah mengajak dunia untuk bangkit lebih baik dari efek pandemi COVID-19 yang masih berlangsung secara bersama.
Dalam forum antarpemerintah 19 negara plus yang dibentuk pertama kali pada 1999 ini, akan ada tiga topik utama yang diangkat diantaranya Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Berbasis Digital, dan Transisi Energi. Tiga hal ini sesuai dengan keadaan dan tantangan yang dunia sedang hadapi saat ini.