Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar bimbingan teknis (bimtek) strategi komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan branding dan fotografi kepada kelompok sadar wisata di Bali.
Kegiatan bimtek kali ini melibatkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pengelola DTW Alas Kedaton, Pokdarwis Desa Wisata Kukuh, tokoh adat, kader bank sampah, juga karang taruna yang berlangsung di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, pada 11-12 Juli 2024.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan, mengatakan Desa Kukuh memiliki destinasi wisata yakni Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton. Daya tarik wisata yang menawarkan kawasan hutan dengan populasi kera dan kalong ini sempat berjaya di tahun 1990-an.
“Imbas pandemi COVID-19, kunjungan ke DTW Alas Kedaton belum pulih seperti masa kejayaannya,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani.
Untuk itu, melalui kegiatan ini, ujar Giri, para pemuda dan Pokdarwis setempat dapat bergerak bersama membangkitkan kunjungan ke DTW Alas Kedaton dan Desa Wisata Kukuh yang memiliki potensi atraksi yang sangat beragam.
Giri juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pengelolaan DTW maupun dalam pengembangan Desa Wisata.
Bimtek hari pertama menghadirkan tiga narasumber yakni Yenti Ganarsih, Qisthas Tsana I Noeman, dan Hermitianta Prasetya Putra. Yenti Ganarsih membawakan materi pentingnya pemahaman hukum bagi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya dalam bidang pemasaran yang berintegritas.
Qisthas Tsana I Noeman membawakan materi strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan branding. Sementara itu, Hermitianta menyampaikan sharing pengelolaan sampah di destinasi pariwisata.
Hari kedua, Kemenparekraf menghadirkan konten kreator terkenal dari Bali yakni Yudistira Ardana. Youtuber kebanggaan Pulau Dewata ini memaparkan strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan konten digital. Tak kalah menarik, Marrysa Tunjung Sari hadir dengan materi strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui fotografi memantik semangat peserta memanfaatkan telepon genggamnya.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemanparekraf, Yohanes De Brito Titus Haridjati, mengatakan melalui bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam memasarkan destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif melalui media digital bagi para pelaku usaha parekraf.
Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto, mewakili masyarakat Kukuh menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menggelar bimtek selama dua hari.
“Harapannya, peserta bimtek mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk membuat konten digital dan fotografi agar Alas Kedaton dan Desa Wisata Kukuh semakin dikenal luas. (Juga) Semangat kader bank sampah semakin bertambah untuk mewujudkan DTW Alas Kedaton dan Desa Kukuh yang bersih dan sehat,” ujarnya.