Beranda Frame Kemenparekraf Kembali Hadirkan Vaksinasi Massal di STP NHI Bandung

Kemenparekraf Kembali Hadirkan Vaksinasi Massal di STP NHI Bandung

BERBAGI
Kemenparekraf Kembali Hadirkan Vaksinasi Massal di STP NHI Bandung

Jakarta, Haloindonesia.co.idKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya maksimal melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu upaya membentuk herd immunity di kalangan masyarakat. Khususnya bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi dengan terbukanya kembali lapangan kerja.

Bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), serta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kemenparekraf kembali mendukung pelaksanaan vaksinasi bagi 3.000 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang berlangsung di Dome STP NHI Bandung, Sabtu (24/7/2021). Kemenparekraf/Baparekraf sebelumnya telah mencanangkan 6 Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata serta 3 Badan Otorita Pariwisata untuk menjadi sentra vaksinasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang terus berjalan dengan industri dalam memastikan upaya-upaya kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dimana kali ini bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadirkan vaksinasi massal yang berlangsung pada 24 hingga 25 Juli 2021 untuk penyuntikan vaksin dosis pertama.

“Kemarin bekerja sama dengan Sesko AU Lembang kita menghadirkan sentra vaksinasi. Dan hari ini di STP NHI, serta di PTNP lain di bawah naungan Kemenparekraf juga akan menyelenggarakan vaksinasi sehingga kita harapkan bisa mencapai target vaksinasi sebesar 95 persen dari 34 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan sambutan di acara vaksinasi secara virtual, Sabtu (24/7/2021).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso; Ketua DPP PHRI, Hariyadi Sukamdani; Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Henky Manurung; Ketua STP NHI Bandung, Faisal; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik Kurohman; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Kaniasari; serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, beberapa sentra vaksinasi juga akan diresmikan hari ini di Yogyakarta. Ke depan, Kemenparekraf juga akan mendorong destinasi-destinasi wisata serta sentra ekonomi kreatif lainnya di tanah air untuk juga menjadi lokasi sentra vaksinasi.

“Alangkah indah kalau kita juga bisa menggabungkan dengan sektor keuangan termasuk OJK agar kita bisa mendorong herd immunity dan kebangkitan pemulihan ekonomi kita. Jika kita percepat, kita akan menguatkan kesempatan kita untuk kepulihan bersama. Mari bergandengan tangan agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi kita dan memberikan bantuan pada masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan itu Sandiaga juga menyampaikan bahwa Kemenparekraf juga akan melakukan percepatan vaksinasi di daerah Garut bekerja sama dengan Pemkab Garut dan PHRI Garut. Seperti diketahui, sebelumnya PHRI Garut mengibarkan bendera putih sebagai tanda keprihatinan atas pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan usaha mereka.

“Kami langsung bergerak cepat dan setelah diskusi kemarin, kita akan lakukan percepatan vaksinasi juga bantuan kepada hotel-hotel dan sentra ekonomi kreatif serta restoran di wilayah Garut. Harapannya ini juga bisa menyebar ke seluruh Jawa Barat dan wilayah lain di Indonesia,” kata Sandiaga.

Sementara Ketua Dewan Komisaris OJK, Wimboh Santoso, mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya dari pihaknya untuk bersinergi membantu pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat. Pemerintah dikatakannya telah berupaya maksimal untuk menyediakan vaksin.

“Kalau tidak ada strategi percepatan pelaksanaan vaksinasi, mobilitas kita tentu akan terganggu. Baik adanya PPKM saat ini atau tidak, (vaksinasi) harus dipercepat,” kata Wimboh.

Ia mengingatkan bahwa vaksinasi hanya salah satu cara dalam upaya menekan penyebaran COVID-19. Disiplin menjalankan protokol kesehatan juga menjadi faktor yang harus terus dilakukan dengan maksimal oleh masyarakat.

“Setelah divaksin juga harus tetap terapkan 5M juga 3T. Mudah-mudahan upaya kita bersama ini dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan pembentukan herd immunity di Indonesia,” kata Wimboh.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.