Beranda Frame Kemenparekraf Perkuat Peran Daerah dalam Pengelolaan DAK Fisik Melalui SINAKODA

Kemenparekraf Perkuat Peran Daerah dalam Pengelolaan DAK Fisik Melalui SINAKODA

BERBAGI
Kemenparekraf Perkuat Peran Daerah dalam Pengelolaan DAK Fisik Melalui SINAKODA

Denpasar, Haloindonesia.co.idKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perkuat Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Berbasis Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi (SINAKODA) guna pengembangan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan. Khususnya di Destinasi Super Prioritas (DSP), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), dan revitalisasi Bali.

Sinergi tersebut salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Hotel Prime Plaza Sanur, Kota Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu saat membuka kegiatan SINAKODA mengatakan, implementasi dari kegiatan tersebut harus diwujudkan untuk mencapai target Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui RPJMN 2020 – 2024 dan Renstra Parekraf demi mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.

“Melalui SINAKODA sinergitas dari pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan bisa diciptakan dan pada ujungnya akan memberikan peluang kerja semakin luas di sektor pariwisata,” ujar Vinsensius Jemadu dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Dari 17 Bidang DAK Fisik, diambil enam bidang tematik yang difokuskan kepada pariwisata. Yaitu pariwisata, jalan, industri kecil menengah, lingkungan hidup, perdagangan, serta usaha mikro kecil dan menengah.

“Melalui SINAKODA sinergitas dari pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan bisa diciptakan dan pada ujungnya akan memberikan peluang kerja semakin luas di sektor pariwisata,” kata Vinsen.

Program serupa nantinya secara berkesinambungan akan terus diimplementasikan di wilayah lokasi prioritas RPJMN 2020-2024. Program ini, ungkap Vinsen, merupakan implementasi proyek perubahan dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional II angkatan I tahun 2022 yang digagas oleh Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan.

“Program SINAKODA ini ide yang sangat bagus juga agile ini perlu diimplementasikan agar destinasi berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan segera terwujud,” ungkap Vinsen. “Program ini harus diwujudkan dan diimplementasikan secara terukur oleh daerah di lokasi prioritas. SINAKODA harus menjadi program yang tepat sasaran, tepat waktu, dan manfaat,” lanjut Vinsen.

Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan menjelaskan, implementasi program SINAKODA diharapkan dapat menciptakan multiplier effect yang luar biasa di destinasi wisata.

Dalam tahap jangka menengah, program SINAKODA akan diimplementasikan di tiga lokasi yaitu Revitalisasi Bali, DPSP Mandalika dan DPP Biak Numfor – Teluk Cendrawasih sebagai pilot project. Kemudian di jangka panjang akan diimplementasikan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Pengembangan dan Revitalisasi Bali.

“Ketika enam bidang tematik DAK Fisik bisa diwujudkan di suatu destinasi, maka akan akan menghasilkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Wawan Gunawan.

Dipilihnya Bali sebagai lokasi pertama implementasi program, kata Wawan, karena Bali sebagai benchmarking pariwisata di Indonesia memiliki kekuatan daya tarik wisata yang luar biasa. Dalam kegiatan tersebut hadir narasumber diantaranya Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Leonardo Adypurnama; dan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenparekraf/Baparekraf yang diwakili Koordinator Penganggaran Biro Perencanaan dan Keuangan, Gunawan Tantoro.

“Kekuatan ini harus dioptimalkan dengan sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui DAK fisik Berbasis Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi dalam Pengembangan Destinasi Wisata Berkualitas, Terintegrasi dan Berkelanjutan,” kata Wawan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Ia mengapresiasi program dan siap bersinergi untuk mengimplementasikan program di Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali.

“Kami Pemerintah Provinsi Bali siap bersinergi untuk program SINAKODA. Semoga program ini dapat membangkitkan perputaran roda perekonomian bagi para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif melalui padat karya di seluruh Bali,” ujar Tjok Bagus Pemayun.

Sementara hadir sebagai peserta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di bidang Pariwisata, Jalan, Industri Kecil Menengah, Lingkungan Hidup, Perdagangan & Usaha Mikro Kecil Menengah dan BAPPEDA dari Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bali.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.