Jakarta, Halo Indonesia (Kominfo) – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Lazada dan Bank BRI untuk meningkatkan skala bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ia menginginkan kerja sama antara platform marketplace dan bank itu mampu menarik minat para pelaku usaha baru dan dapat membantu UMKM mengetahui kebutuhan pasar ekonomi digital saat ini.
“Sekarang atau nanti, suka tidak suka, sistem harus kita ubah dari Business to Consumer (B2C) System menjadi Consumer to Consumer (C2C) System, sehingga pemerintah membutuhkan pelaku usaha baru agar UMKM ini bisa terus berkembang,” paparnya usai penandatanganan Nota Kesepahaman Lazada dan BRI dalam Acara #UpgradeUKM 2018 di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/02/2018).
Menurut Menteri Kominfo, pemerintah tidak bisa menolak perusahaan asing yang ingin memperluas pasar dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan di Indonesia. Bahkan menurutnya, melalui kerja sama itu, Indonesia memiliki kesempatan memperluas pasar ekonomi digital.
“Kami meminta bantuan Lazada untuk membantu aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia dengan melakukan survei mengenai produk apa yang sedang dibutuhkan saat ini agar dapat dicarikan UMKM yang sesuai sehingga mampu menambah nilai jual ekspor,” tambahnya.
Kolaborasi Lazada dan BRI dinilai merupakan bentuk kesamaan visi untuk mendorong UMKM binaan menjadi technopreneurs di dunia e-Commerce. “Pertumbuhan ekonomi digital sudah sangat luar biasa dengan kombinasi antar 4 unicorn terbesar di Indonesia yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan Buka Lapak. Apresiasi pasar sudah berubah, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” pungkasnya.
Acara #UpgradeUKM 2018 dihadiri oleh Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI Tjahya Widayanti dan juga didukung oleh BRI, NinjaXpress, Koinworks, Emerhub, Investree, Sun Fish, dan Sooca Photo.