Jakarta, Haloindonesia.co.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkolaborasi dengan Tempo Media Group memberikan penghargaan kepada penjabat (Pj.) kepala daerah yang berkinerja baik. Penghargaan itu diberikan melalui gelaran “Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024” di The Tribrata Hotel Convention Center, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan pandangannya tentang pentingnya evaluasi kinerja dan penilaian yang adil terhadap para Pj. kepala daerah. Ia menekankan bahwa acara ini bukan sekadar seremoni pemberian penghargaan, tetapi juga sebuah upaya untuk menciptakan iklim kompetitif.
Mendagri menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada Pj. kepala daerah yang benar-benar menunjukkan prestasi signifikan di bidang kesejahteraan rakyat, pelayanan publik, dan ekonomi daerah. Ia berharap, penghargaan ini menjadi motivasi bagi para Pj. kepala daerah maupun yang definitif untuk terus berprestasi dan berinovasi dalam melayani masyarakat.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada yang terpilih, dan bagi yang belum terpilih yang mungkin mendengar acara ini mudah-mudahan bisa membangkitkan semangat rekan-rekan untuk terus berkarya supaya nanti mendapatkan penghargaan,” jelasnya.
Adapun proses penilaian dilakukan secara komprehensif melalui dua kriteria utama, yaitu penilaian kuantitatif dan penjurian. Penilaian kuantitatif mencakup kinerja yang telah dinilai oleh Kemendagri setiap tiga bulan, serta survei yang didukung oleh T-Survey untuk mendapatkan persepsi dan kesadaran publik terhadap para Pj. kepala daerah. Data kuantitatif ini kemudian digabungkan dan disaring menjadi tiga nominasi untuk setiap kriteria. Total ada 20 provinsi dan 145 kabupaten/kota yang dinilai dengan Pj. kepala daerah minimal telah menjabat enam bulan.
Setelah proses penyaringan, para nominasi menjalani sesi penjurian. Mereka diminta mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan dewan juri. Daerah-daerah dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan kemampuan finansial tinggi, sedang, dan rendah untuk memastikan penilaian yang setara. Dari proses ini, terpilihlah 12 pemenang di tingkat provinsi dan 12 pemenang di tingkat kabupaten/kota, ditambah pemenang apresiasi khusus.
Proses penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari beberapa tokoh yang kredibel di bidangnya. Para juri tersebut di antaranya Sekretaris Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri Ahmad Husin Tambunan; Direktur Utama (Dirut) Tempo Media Group Arif Zulkifli; Peneliti Utama Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro; Staf Ahli Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jufri Rahman; serta Ketua Ombudsman Republik Indonesia Mokhammad Najih.
Sebagai informasi, para penerima penghargaan di tingkat provinsi meliputi beberapa kategori. Untuk kategori Kinerja Total diraih oleh Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni saat menjabat Pj. Gubernur Sumatera Selatan untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh saat menjabat Pj. Gubenur Sulawesi Barat untuk kemampuan fiskal rendah.
Di kategori Apresiasi Khusus, penghargaan diberikan kepada Pj. Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Heru Budi Hartono. Kemudian untuk kategori Aspek Kesejahteraan Rakyat, diraih oleh Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Gubernur Aceh Safrizal Zakaria Ali saat menjabat Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh saat menjabat Pj. Gubernur Sulawesi Barat untuk kemampuan fiskal rendah.
Dalam kategori Aspek Pelayanan Publik, penghargaan diberikan kepada Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Gubernur Aceh Safrizal Zakaria Ali saat menjabat Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere untuk kemampuan fiskal rendah.
Sementara itu, untuk kategori Aspek Ekonomi Daerah, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson menerima penghargaan untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni saat menjabat Pj. Gubernur Sumatera Selatan untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake untuk kemampuan fiskal rendah.
Di tingkat kabupaten/kota, penghargaan untuk kategori Kinerja Total diberikan kepada Pj. Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki untuk kemampuan fiskal rendah.
Dalam kategori Aspek Kesejahteraan Rakyat, diraih oleh Pj. Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun untuk kemampuan fiskal rendah.
Untuk kategori Aspek Pelayanan Publik, penghargaan diberikan kepada Pj. Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta untuk kemampuan fiskal rendah.
Terakhir, untuk kategori Aspek Ekonomi Daerah, penghargaan diberikan kepada Pj. Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad untuk kemampuan fiskal tinggi; Pj. Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono untuk kemampuan fiskal sedang; dan Pj. Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman untuk kemampuan fiskal rendah.