Kendal, Haloindonesia.co.id – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, terus menyemangati jajaran pemerintah daerah untuk terus bekerja keras, walaupun di tengah angka penularan Covid-19 yang masih fluktuatif.
Hal ini disampaikan Mendagri saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah untuk rapat koordinasi dengan Bupati Kendal dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pertemuan di Pendopo Kabupaten Kendal, Mendagri mengajak serta Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar, Dirjen Keuangan Daerah Mochamad Ardian Noervianto dan Kapuspen Benni Irwan.
“Kami datang untuk memotivasi temen-teman (jajaran Pemda) di tengah lonjakan varian baru khususnya varian Delta, agar temen-temen lebih aware, lebih antisipatif dibanding saat menghadapi varian sebelumnya, ujar Tito Karnavian.
Tito juga menjelaskan pertimbangan pilihannya mengunjungi Kabupaten Kendal, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Sebelumnya, Mendagri mengunjungi Kabupaten Brebes.
Dalam dua pekan ini, Mendagri terus keliling daerah dengan mengunjungi daerah di Provinsi Jawa Barat diantaranya Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.
Di Provinsi Banten, Mendagri bertemu Bupati Tangerang, Walikota Tangerang dan Walikota Tangerang Selatan. Di hadapan Bupati dan Walikota ini, tak jemu-jemu Mendagri mendorong jajaran Pemerintah daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tetap kompak dan semangat melawan Covid-19.
Di Jawa Tengah Tito menyebut, pilihannya berkunjung ke wilayah pantau utara Jawa, karena melihat Gubernur Jawa Tengah sudah berkunjung ke Jawa Tengah bagian tengah dan selatan, karena di sana peningkatan penularan Covid juga terjadi.
Selain itu, kata Tito, di Brebes ada kawasan industri, di Kendal pun sama ada kawasan industri. “Kita tidak ingin ada cluster industri,” katanya
Lebih lanjut Tito menyampaikan bahwa dari paparan Bupati Kendal Dico Ganundito nampak ada tren penurunan setelah pelaksanaan PPKM.
Walaupun bagi Kabupaten Kendal masih butuh kerja keras karena anggaran insentif nakes masih baru cair sekitar 26,8 persen.”Pak Bupati tinggal duduk bareng dengan kepala dinas kesehatan, segera dapat dicairkan karena tenaga kesehatan adalah frontliner dalam menghadapi pandemi, sehingga insentif itu akan menaikan semangat mereka ujar Tito.