MANOKWARI, HALO Indonesia – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan komitmennya bahwa landasan pacu (runway) Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat akan diperpanjang. Menhub menyampaikan hal ini usai memimpin rapat koordinasi pembahasan tentang progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan UPT Perhubungan se-Papua Barat di Hotel Aston Niu Manokwari, Kamis (26/7) malam.
“Secara khusus saya menyampaikan apa yang sedang dilakukan di Bandara Rendani, tapi sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada pak Gubernur yang sudah memberikan support untuk pengadaan tanah dan pembuatan tiang pancang. Insya Allah kami bisa menambah runway sepanjang 300 meter untuk Rendani dimana akhir 2020 diharapkan sudah selesai. Kita juga akan mengupayakan ada perbaikan di terminal tapi kita harus melakukan evaluasi besaran-besaran yang akan dilakukan,” sebut Menhub.
Saat ini Bandara Rendani memiliki panjang runway sekitar 2.000 meter x 45 meter. Perpanjangan landasan pacu ini bertujuan agar Bandara Rendani bisa didarati pesawat-pesawat jet dengan ukuran yang lebih besar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi wilayah Manokwari dan Papua Barat secara umum.
Menhub menambahkan bahwa Kemenhub sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat. Ia mengatakan proyek perhubungan yang dibahas cukup detail pada rapat ini yaitu empat bandara yang dalam proses pembangunan yakni bandara Rendani Manokwari, bandara Waisai Teluk Wondama Fakfak, bandara Utarom Kaimana dan bandara Nabire.
Menhub mengatakan koordinasi berjalan baik dan Kemenhub secara konsisten akan mengucurkan dana dari 2019-2021. Menurutnya anggaran tersebut harus dikoordinasikan mengingat proses pengadaan tanah dilakukan oleh Pemda.
“Kami mengundang pak Gubernur dan Bupati, saya minta ada suatu proposal yang lebih lengkap baik itu pembebasan tanah atau pun rencana anggaran. Supaya tanggal 14 Oktober nanti itu kita bisa finalkan semua proyek ini untuk dikerjakan di 2019 ataupun 2020. Mengingat kita sedang mengatur anggaran 2020 itu secara lebih pasti. Kami mengharapkan terutama yang empat bandara itu bisa kita diselesaikan,” tutur Menhub.
Lebih lanjut yang turut dibahas pada rapat tersebut adalah jumlah penerbangan dari dan menuju bandara Rendani Manokwari yang dirasa masih kurang. Menhub berjanji hal ini akan ia bahas bersama antara Kemenhub, Pemda dan maskapai.
“Tadi banyak diinformasikan berkaitan dengan penerbangan-penerbangan yang kurang sehingga harus transfer di kota-kota lain. Oleh karenanya kita akan undang nanti Citilink, Garuda, Lion, Batik, Sriwijaya untuk kita untuk kita lakukan perbaikan-perbaikan penerbangan di Papua Barat ini,” ujar Menhub.
Yang lain dibahas ada isu berkaitan dengan kontainer di Manokwari, Menhub menyebut hal ini akan dikoordinasikan dengan Pelindo. Juga status dari pelabuhan Arar yang dekat Sorong yang selama ini belum selesai, juga akan dikoordinasikan agar Pelindo untuk melakukan pengelolaan Pelabuhan Arar tersebut. (HH/RDL/YSP/HA)