JAKARTA, HaloIndonesia – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta aplikator Angkutan Sewa Khusus (ASK) bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan penumpang pengguna jasa ASK. Hal ini diutarakan Menhub menyusul terjadinya kejadian pembunuhan yang menimpa penumpang angkutan sewa khusus Yun Siska Rochani pekan lalu (18/3).
“Kita akan minta kepada aplikator untuk memperbaiki sistem keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa ASK agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar Menhub saat berkunjung ke rumah korban di Petukangan, Jakarta Selatan pada Minggu, (25/3).
“Satu badan usaha transportasi ada standar level of service contohnya pengemudi harus sama dengan data yang ada di aplikasi,” tambah Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengimbau agar pihak aplikator ASK bisa datang dan memberikan tanggung jawab kepada keluarga korban.
“Saya mengharapkan mereka (aplikator) harus datang, harus tanggung jawab. Ini suatu kehilangan yang besar bagi keluarga almarhum. Secara umum memang ada yang diselesaikan berkaitan dengan tanggung jawab apakah itu asuransi dan lain-lain,” ujar Menhub.
Untuk menjamin keamanan bagi pengguna jasa ASK, Menhub juga meminta aplikator agar memperhatikan pola rekrutmen pengemudi yang dilakukan oleh perusahaan mitranya. Hal itu dapat dilakukan dengan tatap muka dan melihat track record bersangkutan pada saat proses rekrutmen.
“Harus ada screening bagi orang yang akan menjadi pengemudi, artinya aplikator harus melakukan itu dengan baik. Setiap orang punya hak untuk mendapatkan penghidupan termasuk sebagai pengemudi tetapi aplikator itu harus memilih mana orang yang memang layak menjadi pengemudi ASK. Oleh karenanya nanti melalui dashboard kita bisa tahu bahwasanya proses rekrutmen dilakukan dengan baik atau tidak,” terang Menhub.
Senada dengan Menhub, Ayah dari korban, Supandi berharap kejadian yang dialami anaknya tidak terulang lagi dan pihak aplikator harus dapat memberikan keamanan dan keselamatan bagi penumpangnya.
“Saya sebagai orang tua korban berharap kejadian ini mudah-mudahan tidak akan terulang lagi dan mudah-mudahan dari pihak aplikator dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi konsumennya,” kata Supandi.
Rekan korban, Tri Utami menyampaikan harapannya agar pengguna jasa ASK ini diberikan keamanan dan kenyamanan selaku pengguna jasa.
“Harapan kami dari pengguna taksi online (ASK) menginginkan untuk diberi keamanan dan kenyamanan, karena selama ini yang kami tau ada oknum pengemudi yang menyalahgunakan taksi online ini, dan itu membuat kami sebagai konsumen taksi online (ASK) merasa was was saat ini,” jelas Tri Utami
Tri Utami menyampaikan harapannya semoga untuk ke depannya Menteri Perhubungan bisa membuat konsumen ASK untuk merasa nyaman dan aman dengan aturan dan akan menjadi lebih baik lagi.
Menanggapi harapan dari orangtua korban dan rekan korban, Menhub Budi menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan mempunyai komitmen yang kuat dan sama dengan masyarakat untuk membuat layanan transportasi lebih baik.
“Harapannya kita harus punya komitmen yang sama dengan masyarakat. Ini kan bukan perusahaan individu tapi bagaimana kita melayani masyarakat. Kalau melayani harus totalitas, artinya hal-hal yang berkaitan dengan kenyamanan itu harus dilakukan. Tetapi lebih penting lagi keselamatan dan keamanan,” pungkas Menhub. (LFH/TH/LP/BI)