Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, meninjau terhadap pembangunan infrastruktur kereta api (KA) untuk mendukung pengoperasian jalur KA Makassar-Parepare di wilayah Mandai-Palanro.
Di samping itu, rencananya juga akan dilakukan pembangunan jalan masuk serta fasilitas pendukung di stasiun sepanjang lintasan Makassar-Parepare, termasuk fasilitas keselamatan di Stasiun Mandai dan Jalan Damai Ongkoe.
“Tahun ini, ada beberapa prasarana yang akan dibangun, di antaranya overpass Tonasa yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan serta pengadaan dan pemasangan peralatan di Depo Maros,” ungkap Budi mengutip dari laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Senin (27/2/2024).
Mengenai hal tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros telah menandatangani Nota Kesepahaman mengenai Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Tidak Sebidang Jalur Kereta Api antara Mandai-Maros.
Rencana pembangunan akses Ongkoe dirancang untuk memaksimalkan kinerja jalan, sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api dan memanfaatkan secara optimal panjang jalur kereta api di Stasiun Mandai.
“Tak kalah penting, dampak kecelakaan kereta api dengan kendaraan lain pun bisa dimitigasi dengan adanya pembangunan ini,” ucap Budi.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Maret 2022 lalu, tingkat keterisian penumpang Kereta Api Trans-Sulawesi lintas Makassar-Parepare telah mencapai 75 persen.
Hal ini menunjukkan peningkatan tingkat penggunaan angkutan umum, terutama kereta api, oleh masyarakat Sulawesi yang terbukti dari hal tersebut menunjukkan peningkatan minat mereka.
Perlu diketahui, KA Makassar Parepare mengoperasikan empat perjalanan dengan total 270 kursi yang tersedia. Waktu tempuh setiap perjalanan tidak melebihi dua jam.
Hingga Februari 2024, jumlah penumpang yang menggunakan KA Makassar-Parepare telah mencapai sekitar 259.994 orang.
(HES)