Sleman, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak generasi muda, terutama generasi millenial juga generasi Z untuk meningkatkan kompetensi sehingga mampu mengambil peluang di era metaverse yang penuh akan peluang-peluang baru dalam percepatan ekonomi khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami baru saja mengadakan diskusi dengan teman-teman generasi millenial, generasi Z membahas tentang metaverse yang kami yakini sebagai peluang yang bisa kita gunakan untuk kebangkitan ekonomi dan membuka peluang kerja,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat acara diskusi “Netes Business Incubation: Pengembangan SDM dan Peluang Percepatan Ekonomi Era Metaverse” di Cafe Netes, Sleman, DIY, Jumat (14/1/2022).
Metaverse adalah sebuah dunia virtual di mana pengguna dapat berbelanja, bersosialisasi, mengambil bagian dalam kegiatan, berdagang, rekreasi, dan belajar di dalamnya.
Melalui Metaverse, pengusaha dapat membuka peluang tanpa batas untuk meraih banyak keuntungan dengan cara yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Bagi para pelaku di bidang industri kreatif, khususnya digital, desain, dan game, hal ini akan menjadi lahan yang terbuka lebar untuk meraih banyak peluang.
Melihat sumber daya manusia di Indonesia yang di dominasi usia produktif, maka era metaverse dapat menjadi wadah serta peluang percepatan ekonomi.
“Sebanyak 23 juta lapangan kerja mungkin tergantikan, tapi ada 46 juta lapangan kerja baru terutama yang berkaitan dengan artificial intelligence, blockchains dengan virtual reality dan augmented reality, serta inovasi-inovasi lainnya,” kata Sandiaga.
“Ini adalah awal kebangkitan, kita harus bergerak secara tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu agar apa yang diinginkan oleh teman-teman milenial ini mereka menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Sandiaga.
Ia berharap ruang-ruang diskusi seperti ini dapat terus dihadirkan sehingga bisa menjadi ruang diskusi dan kreasi yang penuh inovasi dan kreativitas.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga menyinggung tentang “Ngopi in the Sky”, destinasi yang sempat viral dalam beberapa waktu belakangan. Namun oleh Pemda DIY, wahana yang mengajak pengunjung menikmati kopi dan hidangan lain dari ketinggian dengan menaiki gondola yang digantung menggunakan mobil crane itu dihentikan sementara oleh Pemprov DIY karena alasan keamanan. Termasuk belum adanya izin operasional.
“Hasil dari penelaahan sementara yang dilakukan oleh tim K3, masih perlu ada perbaikan dan kami sangat mendukung penuh agar mereka mengutamakan keselamatan dan juga sertifikasi CHSE. Setelah mereka memenuhi aspek keamanan dan keselamatan, tentu juga dalam bingkai CHSE terintegrasi dengan PeduliLindungi,” ujar Sandiaga.
“Kami tentu akan berkoordinasi, memberikan fasilitasi. Dan mudah-mudahan jika ini semua terpenuhi, maka bisa beroperasi,” ujar Sandiaga.