Cibinong, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak generasi muda untuk mengimplementasikan pendekatan bisnis blue ocean strategy dalam pengembangan sektor parekraf di Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir di ‘Sandiaga Uno Economic Vision for Indonesia’ Job Creation and Affordability For All di School of Goverment and Public Policy (SGPP), Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (18/2/2024), mengatakan blue ocean strategy merupakan suatu pendekatan bisnis yang mengedepankan penciptaan peluang-peluang usaha baru yang belum dikuasai oleh kompetitor. Sehingga, pelaku usaha tidak terfokus untuk mengalahkan kompetitornya, melainkan mereka akan mencari celah-celah dan kesempatan untuk menemukan pasar yang baru.
“Kita harus berkolaborasi bersama, generasi muda harus fokus menciptakan market baru, menciptakan sesuatu yang tidak banyak kompetitor. Ini adalah contoh blue ocean strategy,” katanya.
Sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta (2017-2018) hingga kini sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno konsisten membangun sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait, juga aktif melibatkan sektor privat secara aktif untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui dua pilar ini.
Salah satu prestasi yang ditorehkannya adalah saat bulan suci Ramadhan 2018, di mana Sandiaga dalam kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur DKI kala itu, menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan hingga sukses mencapai stabilitas harga pangan. Kolaborasi ini berdampak pada inflasi bulanan terkendali yang terefleksikan pada tingkat inflasi terendah di Jakarta dalam lima tahun.
Kemudian juga capaian Sandiaga di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dimana ketika pandemi COVID-19 melanda, parekraf adalah sektor yang terdampak sangat dalam. Kunjungan wisatawan mancanegara menurun tajam, devisa pariwisata terkontraksi, pergerakan wisatawan nusantara juga terbatas.
Menparekraf Sandiaga mengatakan melalui penerapan blue ocean strategy di sektor parekraf Indonesia akan memicu munculnya peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Oleh karena itulah, Kemenparekraf berusaha menerapkan blue ocean strategy dalam mengeluarkan program-program dan kebijakan dalam mengembangkan potensi parekraf yang dimiliki Indonesia seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif), dan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berkaitan erat dengan sertifikasi SNI CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability).
“Ini berbeda dengan red ocean strategy, di mana para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif itu saling bersaing dan berlomba-lomba untuk menurunkan harga,” katanya.
Meskipun demikian, Lanjut Menparekraf Sandiaga, sektor pariwisata Indonesia di tahun 2024 akan terus menemukan terobosan-terobosan baru. Salah satunya berkaitan dengan green tourism atau pariwisata hijau yang mengutamakan keberlanjutan dan menjamin kebutuhan akan sumber daya lingkungan.
“Transisi menuju pariwisata hijau ini akan menciptakan lapangan kerja hijau atau green jobs. Investasi-investasi yang kita lakukan menunjukkan komitmen kita, termasuk dalam mengurangi emisi karbon dari total 8 persen menuju 4 persen di tahun 2030,” katanya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan tujuan dari acara ini tak lain adalah untuk mempersiapkan generasi muda ke depan yang akan menjadi pemimpin bangsa ini.
“Tadi kami bertukar pikiran secara komprehensif tentang bagaimana membangun Indonesia ke depan, visi Indonesia Emas 2045 melalui kebijakan yang berpihak kepada ekonomi hijau,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula, CEO SGPP Indonesia Ony Jamhari dan Ketua SGPP Indonesia Safendrri Komara Ragamustari. Menparekraf Sandiaga Uno hadir didampingi Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu.