Beranda Frame Menparekraf Berharap Rakornas Pemasaran Pariwisata Hadirkan Multiplier Effect bagi Masyarakat

Menparekraf Berharap Rakornas Pemasaran Pariwisata Hadirkan Multiplier Effect bagi Masyarakat

BERBAGI
Menparekraf Berharap Rakornas Pemasaran Pariwisata Hadirkan Multiplier Effect bagi Masyarakat

Pontianak, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemasaran Pariwisata yang melibatkan dinas pariwisata provinsi se-Indonesia yang diharapkan mampu menghadirkan multiplier effect bagi masyarakat luas sekaligus mencapai target pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin tinggi.

Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya secara daring di acara Rakornas Pemasaran Pariwisata hari kedua di Pontianak Convention Centre, Jumat (23/2/2024), mengatakan rakornas yang dirangkai dengan acara puncak Saprahan Khatulistiwa dan peluncuran Calendar of Events (CoE) Kalimantan Barat 2024 itu menjadi salah satu event MICE yang diharapkan memberikan dampak luas bagi masyarakat.

“Saya mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan Saprahan Khatulistiwa dan peluncuran COE Kalimantan Barat tahun 2024, ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat untuk mengembangkan sektor parekraf dan saya berharap event berjalan lancar dan sukses,” kata Menparekraf Sandiaga.

Saprahan Khatulistiwa merupakan program kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Kota Pontianak untuk mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM di Provinsi Kalimantan Barat. Sementara CoE merupakan kalender pariwisata yang menampilkan ragam informasi event pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalimantan Barat.

Rakornas Pemasaran Pariwisata selanjutnya beralih di Pendopo Kantor Gubernur Kalimantan Barat dengan agenda tiga sesi diskusi panel yang menghadirkan sejumlah narasumber. Diskusi membahas tentang kajian, program, dan strategi promosi untuk pemerintah provinsi, daerah, serta kabupaten/kota.

Adapun narasumber dari Kemenparekraf memaparkan tentang program kerja yang menjadi target sektor parekraf nasional dan upaya yang dilakukan.

Pada Direktorat Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, program kerja yang diunggulkan meliputi pembuatan konten dan sarana promosi, publikasi media digital, publikasi media sosial dan owned media, publikasi media elektronik, cetak dan OOH, serta Co-Branding.

Kemudian Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif, program unggulannya mencakup Sales Mission Indonesia Spice Up The World (ISUTW), Planogram, Onboarding E-Katalog, serta fasilitasi pelaku ekraf dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri.

Sedangkan untuk Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara serta Pemasaran Pariwisata Regional 1 dan 2, program kerja dan aktivitas unggulannya meliputi pameran, sales mission, famtrip, festival, joint promotion, dan kerja sama terpadu bersama para mitra, serta onboarding desa wisata dan paket-paket wisatanya.

Pada sesi diskusi panel kedua, sesi diskusi salah satunya disampaikan oleh Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa produk pariwisata berkelanjutan masih akan menjadi model yang paling banyak diminati wisatawan mancanegara. Beberapa produk itu seperti pariwisata berkelanjutan, pengalaman budaya, wisata kesehatan, dan lainnya.

“Selain itu juga bleisure (perjalanan bisnis dan wisata) juga potensial. Pontianak dengan gedung-gedung pertemuannya memiliki peluang untuk kita dorong dalam industri MICE,” ujar Agustini.

Capaian jumlah wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2023 yang mencapai 11,7 juta, melebihi target 8,5 juta tentu menjadi salah satu capaian yang positif. Namun untuk target pergerakan wisatawan nusantara, masih diperlukan penyesuaian. Pada 2023 pergerakan wisnus hanya mencapai 67 persen dari target sedangkan di tahun 2024 targetnya semakin besar.

“Kami mendorong optimalisasi algoritma perhitungan MPD (mobile positioning data) wisnus bersama dengan BPS. Mungkin bisa dipertimbangkan dengan durasi yang lebih singkat, 2 sampai 3 jam, tidak sampai 6 jam baru bisa dihitung. Kita propose untuk dipertimbangkan,” ujar Ayu, sapaan akrab Agustini.

Selain itu Ayu juga mendorong agar dihidupkan kembali event-event di cross border.

“Kami juga memiliki platform media digital bernama tasransel.parekraf.go.id yang isinya kajian-kajian strategis terkait pariwisata dan ekonomi kreatif. Kajiannya sudah lebih dari 80 kajian, jadi silakan digunakan untuk membantu kebijakan strategis terkait parekraf di pemda,” ujar Ayu.

Narasumber lainnya, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Parekraf KemenkoMarves, Rustam Effendi, menyampaikan bahwa target jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2024 telah disepakati sebesar 1,25 miliar – 1,5 miliar pergerakan.

“Kami secara rutin telah dan akan terus menggelar rapat-rapat koordinasi dengan berbagai kementerian, lembaga, instansi terkait, asosiasi, serta industri parekraf tanah air untuk pengembangan sektor parekraf dengan berkolaborasi mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia,” kata Rustam.

Rakornas Pemasaran Parekraf hari kedua diakhiri dengan kunjungan ke Kalbar Food Festival di Ayani Mega Mall. Festival makanan yang digelar sejak 17–25 Februari 2024 ini melibatkan puluhan tenant yang terdiri dari UMKM makanan dan minuman dari Kalbar.

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.