Banten, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memfasilitasi acara temu bisnis pelaku ekonomi kreatif dengan industri pelaku pariwisata di Banten melalui kegiatan “Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KENAROK)” yang diselenggarakan di Mall Living World, Banten, Jumat (26/7/2024).
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya secara virtual, Jumat (26/7/2024), mengatakan program ini diharapkan dapat membangun kemitraan antara industri besar pariwisata dan UMKM ekraf.
“Dalam mendukung pariwisata yang berkelanjutan tentunya harus melibatkan masyarakat lokal, sehingga memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan bahwa industri parekraf memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah serapan tenaga kerja yang mencapai lebih dari 40 persen pada sektor ini.
Pada tahun 2023 industri parekraf diperkirakan menyumbang 3,8 persen dari total PDB Indonesia. Dii tahun 2024, industri parekraf ditargetkan dapat menyumbang sebesar 4,5 persen dari PDB.
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa ritel memiliki keterkaitan yang sangat dekat dengan sektor ekonomi kreatif. Salah satunya melalui wisata belanja.
“Ritel ini memiliki keterkaitan yang sangat dekat dengan ekonomi kreatif. Dan pariwisata juga ikut memiliki peran berupa wisata belanja. KENAROK ini adalah upaya kita untuk mensinergikan potensi kedua industri ini agar sama-sama tumbuh,” kata Menparekraf Sandiaga.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah Agam, dalam sambutannya, menjelaskan peserta KENAROK yang hadir pada hari ini adalah hasil seleksi dari ribuan peserta.
“Selamat untuk teman-teman yang terpilih dari berapa ribu yang daftar, kemudian diseleksi jadi 80, kemudian diseleksi lagi jadi 9 yang akhirnya dipajang di sini juga masuk ke dalam e-katalog,” kata Syaifullah.
Syaifullah juga menyampaikan KENAROK didukung oleh Living World dan Dispar Provinsi Banten, serta partisipasi dari perwakilan industri pariwisata dan UMKM ekonomi kreatif.
Keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah provinsi Banten diharapkan dapat mendorong kemitraan antara industri besar dan juga UMKM.
“Kita ingin membangun platform ini, bukan hanya ownership-nya di Kemenparekraf. Tapi untuk ke pemda atau provinsi, setelah itu pemerintah kota, kabupaten, swasta, itu kita libatkan semua,” kata Syaifullah.