Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi terselenggaranya IDEATHON #RinduLabuanBajo yang akan menjaring ide-ide dan solusi terbaik yang dapat mendorong pertumbuhan ekosistem industri pariwisata, kuliner, kriya, dan fesyen di Labuan Bajo Flores.
Sehingga dapat mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang produktif dan berkelanjutan di Labuan Bajo dan sekitarnya sebagai salah satu destinasi super prioritas.
Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka kegiatan webinar IDEATHON #RinduLabuanBajo secara daring, Rabu (30/6), mengharapkan, kegiatan ini dapat mendorong terjadinya transformasi ide menuju pariwisata dan ekonomi kreatif yang produktif di tengah-tengah pandemi dan tantangan melambatnya ekonomi saat ini.
“Kita harus tetap inovatif, kreatif, dan berusaha meningkatkan keterampilan kita dalam menciptakan ide dan strategi kreatif serta langkah-langkah yang tepat. Kegiatan ini sangat tepat untuk dapat meningkatkan kapasitas serta kualitas para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama Badan Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu; serta narasumber webinar yakni Pemerhati Pariwisata Labuan Bajo Chrispin Mesima; Co-Founder & Chief of Community Development &Partnership Du’Anyam Hanna Keraf; serta Co-Founder Warung Pintar Sofian Hadiwijaya.
Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang tinggi. Tidak hanya karena Pulau Komodo dan keindahan alamnya, tapi juga budaya. Bahkan Labuan Bajo juga telah ditetapkan sebagai lokasi side events dari penyelenggaraan G20 yang akan berlangsung tahun depan.
“Pembangunan infrastruktur akan terus kita kembangkan. Tapi kalau hanya bangun infrastruktur tapi tidak dengan SDM (sumber daya manusia) maka kita tidak akan mampu menghadirkan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals),” kata Sandiaga.
Menparekraf optimistis kegiatan ini nantinya tidak hanya akan menjaring ide-ide dan solusi terbaik, tapi juga ditindaklanjuti dalam bentuk aksi nyata.
“Semoga kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi Badan Otorita Pariwisata lainnya maupun juga penyemangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dan semangat di tengah pandemi,” kata Sandiaga. “Semoga peserta dapat merasakan vibrasi dan resonansi ini. Mari kita sumbangkan ide brilian kita untuk majukan pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo dan NTT secara keseluruhan,” kata ujarnya.
IDEATHON #RinduLabuanBajo adalah program kompetisi ide yang dilaksanakan BPOLBF bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide terbaik guna menciptakan inovasi yang mampu menyelesaikan tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan inovasi ide dan solusi yang dapat mendorong pertumbuhan ekosistem industri pariwisata, kuliner, kriya, dan fesyen di Labuan Bajo Flores yang berkelanjutan. Juga mempromosikan dan meningkatkan awareness publik terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo Flores serta mensinkronisasikan potensi pembangunan sektor parekraf dengan aset alam dan budaya yang dimiliki Labuan Bajo Flores.
Terdapat empat fokus pembahasan dalam IDEATHON #RinduLabuanBajo. Pertama adalah pariwisata, yakni bagaimana mendapatkan inovasi ide yang bisa menyelesaikan permasalahan manajemen perjalanan, aktivitas wisata, dan sumber daya manusia. Kedua adalah kriya, bagaimana mendapatkan inovasi ide yang bisa menyelesaikan permasalahan akses pasar, strategi pemasaran produk, dan manajemen pemberdayaan.
Ketiga adalah sektor kuliner, untuk bagaimana mendapatkan inovasi ide yang bisa menyelesaikan permasalahan kegiatan pemasaran, manajemen pemberdayaan, dan edukasi kewirausahaan. Serta terakhir adalah fesyen, untuk mendapatkan inovasi ide yang bisa menyelesaikan permasalahan pelestarian tenun, inovasi desain, dan pemasaran produk.
Kriteria penilaian terhadap ide nantinya akan fokus pada problem solution, ide attractiveness, dan social impact.
“Wilayah koordinatif BPOLBF sangat luas, tidak hanya di Labuan Bajo tapi juga Bima, Flores, hingga Alor dan Lembata. Banyak potensi yang bisa dikembangkan anak muda di Labuan Bajo dan Flores,” kata Dirut BPOLBF Shana Fatina.
Adapun tahapan dari IDEATHON #RinduLabuanBajo dibuka dengan registrasi peserta mulai 28 Juni hingga 23 Juli 2021. Nantinya seluruh ide dari peserta yang diterima akan dikurasi oleh panitia untuk ditentukan 10 ide terbaik.
Pengumuman 10 ide terbaik akan dilakukan pada 29 Juli 2021. Sebanyak 10 tim dengan ide terbaik akan melanjutkan ke tahap IDEATHON berikutnya yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo pada 2 hingga 5 Agustus 2021.
Yakni mulai dari field trip, group working dan mentoring, presentasi ide, dan awarding. Tiga tim dengan ide terbaik akan menjadi pemenang dan idenya akan diimplementasi serta berkesempatan mengikuti program lanjutan yaitu Floratama Akademi.
“Sehingga ide-ide yang terpilih benar-benar dapat diwujudkan dan menjadi solusi bagi pariwisata dan Labuan Bajo Flores,” kata Shana Fatina.